Usai Buka Puasa, Polisi Israel Bentrok dengan Warga Palestina di Al-Aqsa

9 Mei 2021, 04:50 WIB
Ilustrasi bentrokan Palestina dan Israel di Al-Aqsa... /Pixabay/hosny_salah

FLORES TERKINI - Bentrokan kembali terjadi di Tepi Barat. Bentrokan ini melibatkan warga Palestina yang berhadapan dengan Polisi Israel sehabis berbuka puasa.

Dikabarkan sejumlah warga Palestina mengalami luka-luka. Bentrokan yang terjadi pada hari Jumat, 7 Mei 2021 waktu setempat ini terjadi karena emosi warga Palestina sudah tidak lagi terbendung.

Warga Palestina meluapkan kemarahannya pada Polisi Israel terkait penggusuran beberapa rumah warga Palsetina.

Baca Juga: Bercerai dari Bill Gates, Melinda Menjadi Wanita Terkaya Kedua Setelah Francoise Bettencourt Meyers

Rumah dan tanah mereka diklaim sebagai milik orang Yahudi dan menggugatnya ke pengadilan.

Pecahnya kemarahan warga ini mengakibatkan bentrokan. Ribuan warga langsung berhadap-hadapan dengan polisi Antihuru Hara Israel yang berjumlah ratusan.

Polisi Israel menggunakan senjata dengan peluru karet dan juga melemparkan granat kejut. Sementara warga Palestina hanya bermodalkan batu yang dilemparkan.

Baca Juga: Tsunami Covid-19 di India Tembus 20 Juta Kasus, Stok Oksigen Menipis Hingga Keterbatasan Fasilitas

178 warga Palestina dilaporkan mengalami luka-luka dalam bentrokan di sekitar Masjid Al-Aqsa, Yerusalem ini. Hal yang disayangkan adalah bentrokan ini terjadi setelah warga di sekitar Masjid berbuka puasa.

Sebenarnya, sebelum bentrokan selesai buka puasa ini, bentrokan juga terjadi di wilayah Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Kasusnya sama, warga marah karena tanah, rumah dan beberapa keluarga Palsetina terancam digusur.

Dalam bentrokan ini, polisi menembakan meriam air membubarkan massa yang saat itu berada di rumah dan tanah yang menurut keputusan pengadilan bakal digusur.

Baca Juga: Mengejutkan Dunia, Inilah Skandal Pelecehan Seksual Biarawati di Negara Asal Paus Fransiskus

Dalam sidang, pengadilan memutuskan kalau warga yang tinggal di atas tanah di wilayah Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur itu adalah warga ilegal. Tanah-tanah tersebut adalah milik pemukim dari Yahudi dan harus segera digusur.

Setelah bentrokan pertama ini reda, warga tidak berniat untuk pulang. Mereka memenuhi bukit-bukit di sekitar Masjid Al-Aqsa untuk shalat Jumat. Mereka lalu bertahan di sana sebagai bentuk protes atas keputusan pengadilan.

"Polisi harus segera berhenti menembakkan granat kejut ke arah jemaah, dan kaum muda harus tenang dan diam!" demikian seruan pejabat Al-Aqsa.

Baca Juga: Beberapa Kasus Perceraian Termahal di Dunia, Salah Satunya Bill Gates dan Melinda

Dari dua bentrokan warga Palestina dan Polisi Israel ini tercatat sebanyak 178 warga Palestina luka-luka. Para korban dengan bantuan ambulans Bulan Sabit Merah Palestina.

Mereka diantar ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. 88 warga dari total korban tersebut terkan tembakan peluru karet dari Polisi.

"Kami akan merespons dengan tegas setiap gangguan kekerasan, kerusuhan atau tindakan membahayakan personel kami, dan akan berupaya mencari pihak yang bertanggung jawab dan mengadili mereka," tegas juru bicara Kepolisian Israel tersebut.

Baca Juga: Putuskan Bercerai, Ini Permintaan Bill Gates dan Melinda Gates Saat Menjalani Kehidupan Baru Mereka

Dan seperti biasa, atau memang sudah menjadi kebiasaan, negara-negara lain mulai memberi responnya, termasuk Amerika Serikat. Rata-rata mereka mengutuk peristiwa bentrokan ini dan menyerukan untuk meredakan ketegangan.

"Amerika Serikat sangat prihatin soal konfrontasi yang berlangsung di Yerusalem... yang dilaporkan memicu sejumlah korban luka," demikian pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.

Menurutnya, kejahatan, kerugian dan hal lain yang diselesaikan dengan jalan perang tidak bisa dibenarkan lagi lantaran rezim Zionis dianggapnya tidak lagi sah.

Baca Juga: Bill Gates dan Melinda Umumkan Perceraian Setelah 27 Tahun Menikah

"Kejahatan perang ini sekali lagi membuktikan kepada dunia soal perilaku kriminal dari rezim Zionis yang tidak sah," tegasnya.*** (Ancis Ama)

Editor: Eto Kwuta

Tags

Terkini

Terpopuler