NATO Diancam Rusia Jika Nekat Melakukan Hal Ini, Serangan Nuklir Siap Melesat?

15 April 2022, 11:35 WIB
Dmitry Medvedev di Moskow, Rusia, 25 Januari 2022. /ANTARA/Sputnik/Yulia Zyryanova/Pool via Reuters/as.

FLORES TERKINI - Selain melakukan invansi ke Ukraina, kini Rusia melayangkan ancaman yang tertuju pada NATO.

Ancaman tersebut dilayangkan Rusia terkait dengan rencana bergabungnya Finlandia dan Swedia ke dalam NATO.

Hal itu diketahui usai salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan NATO pada Kamis jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer itu.

Baca Juga: Tandatangani Aturan Soal THR dan Gaji ke-13, Jokowi Pastikan ASN hingga Polri Dapat Jatah Tambahan

Menurutnya, Rusia harus meningkatkan pertahanannya di kawasan itu, termasuk dengan mengerahkan senjata nuklir, jika hal itu sampai terjadi.

Finlandia, yang berbagi perbatasan sepanjang 1.300 km dengan Rusia, dan Swedia sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dengan aliansi NATO atau tidak.

“Finlandia akan membuat keputusan dalam beberapa minggu ke depan,” kata Perdana Menteri Sanna Marin, Rabu.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Indosiar 15 April 2022, Saksikan Asmara 2 Dunia dan Festival Ramadhan

Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan bahwa jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO maka Rusia harus memperkuat angkatan darat, laut dan udaranya di Laut Baltik untuk memulihkan keseimbangan militer.

Medvedev juga secara eksplisit mengangkat ancaman nuklir itu dengan mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik "bebas nuklir", di mana Rusia memiliki wilayah kantung Kaliningrad yang diapit Polandia dan Lithuania.

"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik - keseimbangan harus dipulihkan," kata Medvedev, yang menjabat sebagai presiden dari 2008-2012.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Jokowi Ungkap Besar Bonus Tukin dari THR dan Gaji 13 untuk PNS

"Sampai hari ini, Rusia belum mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan melakukannya," kata Medvedev.

"Jika kami dipaksa, baiklah.... catat, bukan kami yang memulai ini," tambahnya.

Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah membuat ribuan orang tewas, jutaan orang mengungsi dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming MNCTV 15 April 2022, Nonton IYC Barcelona vs Atletico Madrid

Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia dan Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.

Ukraina mengatakan sedang berjuang melawan perampasan tanah gaya kekaisaran dan bahwa klaim Putin tentang genosida adalah omong kosong.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler