Harimau Tasmania Dinyatakan Sudah Punah, Tapi Mengapa Orang masih Bicara Saat Ini?

- 11 Maret 2021, 09:10 WIB
Ilustrasi Harimau Tasmania yang lebih mirip dengan anjing, yang mana saat ini dinyatakan punah. Namun, baru-baru muncul perdebatan soal kepunahannya.
Ilustrasi Harimau Tasmania yang lebih mirip dengan anjing, yang mana saat ini dinyatakan punah. Namun, baru-baru muncul perdebatan soal kepunahannya. /PIXABAY

Pada tahun 2005, jebakan kamera WWF menangkap rekaman “karnivora misterius” - kemungkinan besar adalah tupai terbang - di hutan Kalimantan, Indonesia. Pada 2007, 2011 dan 2014, klip anjing dan rakun tak berbulu di Texas dideskripsikan sebagai chupacabra.

Pada tahun yang sama, seorang pembuat kayak merekam rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan burung pelatuk paruh gading yang punah di rawa Arkansas, memprovokasi media dan minat penelitian secara ilmiah. Banyak ahli akhirnya menyimpulkan bahwa burung itu kemungkinan besar adalah burung pelatuk pile.

Baca Juga: Capricorn Keluar dari Rasa Sakit hingga Aries Tertawa Bahagia, RAMALAN ZODIAK KAMIS 11 MARET 2021

Bukan tidak mungkin spesies yang dianggap punah muncul kembali. Bulan lalu, berita tentang penemuan kembali Black-Browed Babbler, yang hilang sejak tahun 1840-an, muncul setelah dua pria Indonesia menangkap dan memotret sebuah spesimen.

Sehari kemudian, seorang ahli entomologi, mengumumkan penemuan populasi kecil - hanya enam spesimen - lebah berjubah Australia, terakhir terlihat pada tahun 1923.

Itulah bagian dari mengapa prospek rekaman harimau Tasmania sangat menarik bagi para peneliti. Tidak seperti Bigfoot atau Nessie, hewan seperti itu tidak diragukan lagi nyata, difoto dengan baik saat hidup dan punah.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan Penyeberangan Kupang ke Semau, ASDP Komit Dukung Pengembangan Pariwisata di NTT

Cara memotret bagi seseorang tidak selalu tampak sulit. Dan di era smartphone, kamera ada di mana-mana.

Faktanya, rekaman yang diambil oleh jebakan kamera atau naturalis amatir dapat membantu menetapkan keberadaan dan pola aktivitas hewan di lingkungan, kata Holly English, seorang mahasiswa doktoral dalam ekologi dan perilaku satwa liar di University College Dublin.*

Halaman:

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x