FLORES TERKINI – Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Taliban terus-menerus membongkar hak asasi manusia di Afghanistan sejak mereka naik ke tampuk kekuasaan di negara itu bulan lalu.
Dalam briefing yang dirilis, Amnesty International, Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia (FIDH) dan Organisasi Dunia Menentang Penyiksaan (OMCT) menuduh Taliban melakukan sejumlah pelanggaran hak termasuk pembatasan kebebasan pers.
Lebih jauh ada pembatasan perempuan dan pembunuhan yang ditargetkan terhadap warga sipil dan mantan pejabat pemerintah.
Pada konferensi pers hanya dua hari setelah kelompok itu mengambil alih kekuasaan, Zabihullah Mujahid, wakil menteri informasi dan budaya Taliban, membuat beberapa referensi tentang “amnesti umum” yang akan diterapkan di seluruh negeri.
Tetapi laporan 29 halaman kelompok hak mengatakan bahwa Taliban hanya “berusaha untuk menggambarkan diri mereka sebagai kelompok yang direformasi yang mengakui kemiripan hak-hak perempuan dan kebebasan berekspresi.
Akan tetapi, pernyataan seperti itu hanya kedok untuk kemunduran rezim mereka sebelumnya serentak sebuah represi yang terselubung.
Sebagaimana dilansir Aljazeera, Senin 20 September 2021, Wartawan, aktivis dan wanita setuju dengan organisasi hak asasi, mengatakan bahwa Taliban gagal memenuhi pernyataan publiknya.