Penduduk Palestina Memprotes Blokade Israel di Gaza yang Merupakan Jalur Utama Perekonomian

- 12 September 2021, 16:37 WIB
Ilustrasi: Blokade Gaza. Ketidakstabilan ini mempengaruhi mata pencaharian sekitar 4.000 nelayan, keluarga mereka, dan ribuan orang lainnya yang terlibat dalam industri ini.
Ilustrasi: Blokade Gaza. Ketidakstabilan ini mempengaruhi mata pencaharian sekitar 4.000 nelayan, keluarga mereka, dan ribuan orang lainnya yang terlibat dalam industri ini. /Reuters/Rami Ayyub

FLORES TERKINI – Seorang nelayan Palestina, Khaled al-Habil mengungkapkan kekecewaannya terkait suku cadang yang mereka butuhkan.

Khaled mengacu pada perluasan zona penangkapan ikan Gaza yang diumumkan oleh COGAT, sebuah unit militer Israel yang bertanggung jawab atas masalah sipil di wilayah pendudukan, Rabu lalu.

 “Ini benar-benar tidak mengubah apa pun bagi kami. Karena kami tidak memiliki suku cadang yang kami butuhkan untuk pemeliharaan dan perbaikan, kebanyakan kapal bahkan tidak bisa sampai sejauh itu.”

Baca Juga: Krisis Kemanusiaan di Afghanistan, Dominic Raab Akui Inggris Perlu Menyesuaikan Diri dengan Taliban

Di antara tindakan lainnya, zona penangkapan ikan diperluas menjadi 15 mil laut (28 km).

Meskipun Kesepakatan Oslo yang ditandatangani pada awal 1990-an mewajibkan Israel untuk mengizinkan kapal berlayar sejauh 20 mil laut (37 km), maksimum yang pernah diizinkan, hingga minggu lalu, adalah 12 mil laut (22 km).

Suasana di al-Mina, pelabuhan utama Gaza, merupakan indikator ketegangan politik yang baik. Israel sering menahan zona itu untuk para nelayan Gaza.

Baca Juga: Tentara Elit Guinea Rebut Kursi Presiden Alpha Conde, PBB Kutuk Pengambilalihan Militer

Hal tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas keputusan Hamas atau protes anti-pendudukan yang masih saja berlangsung.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x