Sebagai langkah pencegahan diperlukan deteksi dini penyakit ginjal dengan mengenali penyebab penyebab gagal ginjal.
Penyebab penyakit ginjal yang paling sering terjadi adalah hipertensi, diabetes, dan radang ginjal.
Sementara untuk gejala penyakit ginjal kronis antara lain mual, gatal-gatal, sesak napas, anemia, dan hipertensi. Sayangnya, gejala ini baru muncul setelah tahap lanjut atau pada stadium lanjut. Pada stadium awal gejala sama sekali tidak terlihat atau tidak terasa.
Oleh karena itu solusinya adalah harus melakukan pemeriksaan secara berkala, secara rutin terutama bagi faktor risiko menderita penyakit ginjal antara lain usia di atas 50 tahun, penderita diabetes, penderita hipertensi, perokok, obesitas, dan ada riwayat keluarga yang menderita penyakit ginjal.
“'Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap satu tahun,” katanya.
Baca Juga: Terpaksa Menikahi Tuan Muda 18 Maret 2022: Terbakar Api Cemburu, Reno Nekat Habisi Nyawa Anna
Dari sisi fasilitas kesehatan, Koordinator Substansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Kemenkes dr. Theresia Sandra Diah Ratih mengatakan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin telah menunjuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai koordinator untuk pengembangan jejaring rumah sakit untuk pelayanan penyakit ginjal.
“Kita sudah mencoba membuat jejaring rumah sakit untuk pelayanan penyakit ginjal, dan beberapa rumah sakit diharapkan bisa mengampu rumah sakit - rumah sakit daerah untuk bisa memampukan dirinya lebih baik,” kata dr. Theresia.
Pemerintah telah menyediakan layanan untuk deteksi dini bagi masyarakat minimal setiap satu tahun sekali, baik itu di tingkat RT maupun RW. Layanan tersebut dalam bentuk Posyandu untuk usia produktif dan Lansia.