Prevalensi Stunting di Ende Meningkat, 1448 Kasus Terdeteksi di Tahun 2024

- 21 Juni 2024, 15:47 WIB
Launching upaya pencegahan stunting di Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kamis, 20 Juni 2024.
Launching upaya pencegahan stunting di Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kamis, 20 Juni 2024. /Dok. Ist./Flores Terkini

Penjabat Bupati Ende, Agustinus Ngasu, dalam sambutannya menekankan pentingnya komitmen pemerintah dan keterlibatan semua pihak dalam menangani masalah stunting serta kematian ibu dan bayi.

Menurutnya, pendekatan "Tiga Batu Tungku" yang melibatkan pemerintah, tokoh adat, dan tokoh masyarakat sangat penting dalam mempermudah penanganan masalah kesehatan di Kabupaten Ende.

Baca Juga: Menanti Detik-Detik Pengumuman Uskup Terpilih Labuan Bajo, Umat Katolik di Manggarai Gelar Doa Bersama

"Pendekatan tiga batu tungku ini akan sangat membantu dan mempermudah pemerintah dalam menangani masalah kesehatan. Kekuatan tiga batu tungku melandasi setiap pelaksanaan kegiatan kita, di mana pemerintah, tokoh adat, dan tokoh masyarakat saling mendukung," ujar Agustinus Ngasu.

Agustinus Ngasu juga menekankan pentingnya peran posyandu sebagai lembaga kemasyarakatan desa. Posyandu menjadi pusat layanan dasar, terutama dalam pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita serta pemeriksaan ibu hamil. Posyandu memiliki posisi strategis di pedesaan dan dapat difasilitasi oleh desa melalui sumber daya manusia desa maupun anggaran desa.

"Posyandu tidak hanya sebatas tempat untuk memeriksakan kesehatan, tetapi juga sebagai tempat berbagai pelayanan konseling untuk masyarakat. Pastikan setiap ibu hamil terdata dengan baik dan dikawal sejak dari awal kehamilan hingga melahirkan di fasilitas kesehatan. Kita pastikan ibu selamat, bayi selamat, dan tidak stunting," tandasnya.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah