Jumlah Stunting di Solor Selatan Menurun, Plt Camat Apresiasi Kerja Nakes dan Pemdes

- 25 Maret 2024, 16:47 WIB
Plt Camat Solor Selatan Benediktus Masi Jawan.
Plt Camat Solor Selatan Benediktus Masi Jawan. /Max Werang/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Guna mewujudkan Indonesia Emas 2045, setiap permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini harus dapat diatasi bersama. Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adalah stunting.

Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Mengingat pentingnya permasalahan tersebut, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam sambutan di Pembukaan Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Penurunan Stunting di Auditorium BKKBN Halim Perdanakusuma Jakarta (tanggal 25 Januari 2023) menyampaikan beberapa hal terkait dampak stunting.

Baca Juga: Nvidia Luncurkan Chip Terbaru yang Mengejutkan, Temukan Inovasi Terbarunya di Sini!

Jokowi mengatakan, dampak stunting bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar dan munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak.

Oleh karena itu, diharapkan target persentase stunting di Indonesia pada tahun 2024 dapat turun hingga 14 persen. Presiden Republik Indonesia juga yakin bahwa dengan kekuatan bersama maka angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai, asal semuanya bekerja bersama-sama.

Hari ini, Senin 25 Maret 2024 bertempat di ruangan Pelaksana Tugas (Plt) Camat Solor Selatan Benediktus Masi Jawan mengatakan, saat ini di wilayah Kecamatan Solor Selatan masih terdapat sejumlah bayi balita dengan kategori stunting.

Baca Juga: Festival Bale Nagi Digelar 2-6 April 2024, Spirit Semana Santa Tambah Daya Tarik

"Pada bulan Februari 2024 di Kecamatan Solor Selatan ada sebanyak 71 orang yang mengalami stunting dengan sebaran angka tertingginya di Desa Lemanu yakni 16 orang, dan paling rendah di Desa Lewograran dengan 2 orang," ujar Benny Jawan, demikian ia akrab disapa.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x