FLORESTERKINI.com – Upaya penanganan bayi stunting di Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), masih ‘dihalau’ kendala yang serius. Meski begitu, giat penanganan stunting di wilayah itu oleh Puskesmas Ritaebang terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pengelola Gizi Puskesmas Ritaebang, Elias Jordy Nuban, saat ditemui FLORESTERKINI.com di ruang kerjanya, Sabtu, 16 Maret 2024.
Jordy Nuban mengatakan, hingga bulan Februari 2024, ada sebanyak 102 bayi stunting di Kecamatan Solor Barat, dengan angka tertinggi ada di Desa Ongalereng.
Baca Juga: Polres Flores Timur Tangkap Terduga Pengedar Sabu, Maut Menjemput di Jalan Pulang, Ini Kisahnya!
“Jumlah bayi stunting yang paling banyak itu ada di Desa Ongalereng, yakni sebanyak 24 orang dari 72 sasaran bayi balita dengan persentase sebesar 32 persen," ujarnya.
Sementara itu untuk jumlah bayi stunting paling rendah ada di Desa Pamakayo sebanyak 3 orang dan Lewonama 2 orang.
"Bayi stunting paling rendah itu di Desa Lewonama dengan jumlah dua orang dari 22 sasaran dengan persentase sebesar 9 persen," sambungnya.
Baca Juga: Hasil Drawing Babak 8 Besar Liga Champions: Duel Real Madrid vs Man City, Barcelona Jumpa PSG
Terhadap kondisi itu, Jordi Nuban mengatakan bahwa penanganan stunting terus dilanjutkan oleh tenaga kesehatan di Solor Barat.