Network
FLORESTERKINI.com – Meskipun dihalau sejumlah kendala dalam penanganan bayi stunting, pengelola gizi pada Puskesmas Ritaebang, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terus gencar melakukan penanganan dengan serius.
Beberapa langkah strategis pun telah dilaksanakan, namun hingga saat ini angka prevelensi penurunan bayi stunting di Solor Barat belum juga menemukan titik terang.
Elias Jordy Nuban, pengelola gizi pada Puskesmas Ritaebang, pun terus meriwayatkan ‘kisah cinta’-nya dengan selalu turun menemui bayi sasaran untuk bisa merasakan langsung apa yang tengah dirasakan ibu bayi sasaran.
Baca Juga: ASN Full Senyum! THR Idul Fitri Cair 22 Maret 2024, Bakal Diberikan Paket Lengkap, Apa Itu?
Terakhir di bulan Februari 2024, jumlah bayi stunting di Solor Barat ditemukan sebanyak 102 orang, di mana jumlah paling banyak terdapat di Desa Ongalereng yakni sebanyak 24 orang dari 72 sasaran.
Jordy Nuban kembali meriwayatkan bahwa upaya penanganan berupa PMT dari Dana Desa, Inovasi Juri Gisi setiap hari Jumat di setiap desa dan penyuluhan yang dilakukan pada saat Posyandu selalu saja dilaksanakan dengan baik.
Ia juga menjelaskan, proses penanganan bayi stunting ini dengan menerapkan pola 3J, yakni Tepat Jenis, Tepat Jumlah, dan Tepat Jam, harus diaplikasikan oleh ibu dari sasaran.
“Adapun masalah yang ditemukan adalah masih ditemukan keragaman makan 4 bintang: karbohidrat, protein hewani, nabati, vitamin mineral belum 100 persen," jelasnya ketika ditemui FLORESTERKINI.com di Puskesmas Ritaebang, Sabtu 16 Maret 2024.
Baca Juga: Polres Flores Timur Tangkap Terduga Pengedar Sabu, Maut Menjemput di Jalan Pulang, Ini Kisahnya!
