233 Ternak Babi Mati Mendadak hingga Januari 2023, Terbanyak di Kabupaten Kupang

24 Januari 2023, 07:37 WIB
Ilustrasi ternak babi yang diserang virus ASF. /Pixabay/Cheim_Seherin

FLORES TERKINI – Sebanyak 233 ekor ternak babi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan mati mendadak menurut data per Desember 2022 hingga Januari 2023.

Dari ratusan babi di NTT yang mati itu, Kabupaten Kupang menyumbang kasus terbanyak.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi NTT, Melky Angsar, pada Senin, 23 Januari 2023, sehubungan dengan perkembangan kasus mati mendadak sejumlah ternak babi di NTT yang dikhawatirkan akibat African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika.

Baca Juga: Cegah ASF, Pemkab Flores Timur Segera Terbitkan Instruksi Bupati

“Data yang kami terima sudah ada 233 ekor babi di wilayah NTT ini yang dilaporkan mati mendadak oleh para peternak babi,” kata Melky Angsar, dikutip FloresTerkini.com dari ANTARA.

Melky merincikan, 233 kasus itu tersebar di enam kabupaten kota di NTT, dengan kasus terbanyak ada di kabupaten Kupang.

Kata Melky, berdasarkan data terakhir per Jumat, 20 Januari 2023, jumlah babi yang mati di Kabupaten Kupang mencapai 51 ekor.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Selasa 24 Januari 2023: Saksikan Ek Tha Tiger, Darna, Suami Pengganti

Sementara itu, untuk Kota Kupang ada 45 ekor, Flores Timur 33 ekor, Kabupaten Sikka 41 ekor, Kabupaten Ende 43 ekor, dan Sumba Barat Daya 20 ekor.

“Ini data resmi yang masuk ke Dinas Peternakan Provinsi dari Dinas Kabupaten/Kota. Data di luar angka di atas, saya tidak bertanggung jawab,” ujar dia.

Dia menambahkan, Dinas Peternakan NTT menyiapkan 39.200 liter disinfektan untuk kemudian dibagikan kepada pemerintah daerah yang membutuhkan untuk mencegah menyebarnya virus ASF.

Baca Juga: Bongkar Sinopsis Ikatan Cinta 24 Januari 2023: Elsa dan Nino Rujuk Demi Reyna, Abimana Kembali Telan Pil Pahit

Menurut dia, saat ini dari 22 kabupaten/kota di NTT, potensi penyebaran virus ASF masih sangat tinggi lantaran sisa-sisa virus itu masih ada di sejumlah daerah.

Sehubungan dengan itu, Dinas Peternakan NTT sudah mengimbau kepada Dinas Peternakan Kabupaten/Kota untuk meningkatkan pengawasan di wilayah kerja masing-masing.

“Sosialisasi ke masyarakat untuk lebih berhati-hati saat hendak memasukkan babi ke kandang dan babi dipastikan sehat,” tegas dia.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler