Ketua ASKADES Wotan Ulumado: Pembangunan Gedung Darurat SMKN Baniona Sudah Sesuai Prosedur

18 April 2023, 09:07 WIB
Gedung darurat SMKN Baniona yang sedang dibangun secara swadaya oleh masyarakat Desa Klukengnuking, Kecamatan Wotan Ulumado. /Max Werang/FLORES TERKINI

FLORES TERKINI – Ketua Asosiasi Kepala Desa (ASKADES) se-Kecamatan Wotan Ulumado, Laurensius Lega Ama Herin, menegaskan bahwa pembangunan gedung darurat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Baniona sudah sesuai prosedur.

Pernyataannya itu dibuktikan dengan sejumlah proses yang dilewati sebelum gedung sekolah yang menjadi harapan dan perjuangan masyarakat Desa Klukengnuking itu dibangun.

Hal tersebut disampaikan Laurensius guna menanggapi pemberitaan media ini sebelumnya, yang menyatakan bahwa Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi menyebut tidak ada pembangunan gedung sekolah dimaksud.

Baca Juga: Kadis PK Provinsi NTT Sebut Tak Ada SMKN Baniona di Wotan Ulumado, Begini Respon Warga

“Kalau memang benar Kadis PKO Provinsi menyampaikan bahwa tidak ada SMKN Baniona, pertanyaannya, kenapa per tanggal 25 Maret itu Kadis PKO Provinsi mengutus para wakilnya untuk melakukan tinjauan lokasi SMKN Baniona?” kata Laurensius mengawali klarifikasinya, saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon pada Selasa, 18 April 2023 WITA pagi.

Laurensius menjelaskan, dalam kegiatan peninjauan oleh utusan dari Dinas PKO Provinsi tersebut, di situ dirampungkan juga segala persyaratan untuk menuju pada izin operasional rencana pembangunan gedung sekolah SMKN Baniona di Desa Klukengnuking, Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Lalu, disampaikan oleh utusan dari Dinas PKO Provinsi, bahwa untuk memenuhi semua persyaratan yang ada, dan yang paling terakhir adalah pembuatan gedung darurat, minimal empat lokal,” ujar Laurensius yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Oyangbarang tersebut.

Baca Juga: Soal Penganiayaan Anak 9 Tahun di Flores Timur, KemenPPPA: Kami akan Terus Kawal

Lebih jauh Laurensius mengatakan, masyarakat desa setempat pun menerima dengan penuh antusias usulan pembuatan gedung darurat SMKN Baniona, sebagaimana permintaan dari utusan Dinas PKO Provinsi. Secara swadaya, masyarakat lalu mulai bergerak untuk merealisasikan rencana tersebut.

“Maka terjadilah, masyarakat desa di sana sangat antusias dengan (memberikan) per KK (Kepala Keluarga) satu halar dan satu daun kelapa untuk kita memenuhi seperti yang diharapkan dari pihak dinas bersangkutan, yakni pembuatan gedung darurat,” bebernya.

“Syarat untuk menuju pada izin operasional pembangunan gedung itu kan semua sudah dilakukan, terkait pembuatan gedung darurat itu. Persyaratan semua sudah fix, karena ada tinjauan lokasi yang dilakukan oleh utusan dari Dinas PKO Provinsi ke Baniona,” Laurensius menegaskan.

Baca Juga: Kronologi Warga Flores Timur Ditemukan Tewas Tenggelam di Mokantara

Sebagai Ketua ASKADES Kecamatan Wotan Ulumado, Laurensius menyatakan bahwa dirinya memberikan dukungan sepenuhnya, karena ini menyangkut dunia pendidikan.

“Bicara dunia pendidikan, kami sangat mendukung karena kami belum ada SMK. Di kecamatan lain sudah ada SMK, tapi kami belum. Apakah kami harus tertinggal terus dalam dunia pendidikan?” ujarnya.

Tidak hanya itu, menurut Laurensius, pembangunan gedung darurat SMKN Baniona itu juga merupakan komitmen dari 12 kepala desa di Kecamatan Wotan Ulumado, didukung oleh tiga sekolah menegah pertama di wilayah tersebut, melalui penandatangan resmi.

“Sebagai pimpinan ASKADES, saya sangat mengharapkan kami akan mendukung setotalnya gerakan (pembangunan gedung) ini. Kalau ada oknum yang provokatif, separatis, teroris, perusak, itu akan kami lawan, karena kami buat bukan untuk kepentingan kami, tapi untuk anak-anak kita,” pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler