WAG ‘Kaisar Hitam’ Bentukan AKBP Yudha Dinilai Timbulkan Kegaduhan, GMNI Minta Kapolres Nagekeo Dicopot

26 April 2023, 18:26 WIB
Ilustrasi polisi. GMNI Cabang Nagekeo mendesak agar Kapolres AKBP Yudha Pranata dicopot dari jabatannya. /Pixabay

FLORES TERKINI – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Nagekeo bersama sejumlah anggota GMNI Cabang Ende dan Bajawa menilai bahwa adanya WhatsApp Group (WAG) Kaisar Hitam (KH) Destroyer telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

WAG KH Destroyer tersebut dikatakan merupakan bentukan Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata. Hal ini disampaikan Dominikus Seke saat GMNI Nagekeo menggelar aksi damai di depan Mapolres Nagekeo pada Selasa, 25 April 2023.

“Group Kaisar Hitam Destroyer telah melakukan tindakan represif terhadap wartawan TribunFlores.com. Ujaran kebencian terhadap wartawan Tribun adalah pemufakatan jahat!” tegas Dominikus selaku Koordinator Aksi Damai GMNI tersebut, dilansir dari flores.pikiran-rakyat.com pada Rabu, 26 April 2023.

Baca Juga: Kapolres Nagekeo Diadukan ke Dewan Pers hingga Kapolri Gegara Diduga Kriminalisasi Wartawan, Minta Dipecat!

Tuntutan Lain dari GMNI

Selain menyentil kehadiran WAG KH Destroyer, GMNI Nagekeo juga mengkritisi penanganan kasus narkoba oleh Polres Nagekeo. Kasus ini hingga hari ini dinilai belum ada kejelasannya, seperti barang bukti narkoba yang tidak ditunjukkan secara terbuka kepada publik.

Kemudian oknum yang diduga sebagai pemakai narkoba yang sebelumnya sudah ditangkap namun dilepaskan kembali oleh pihak Polres Nagekeo dan tidak dilakukan proses hukum juga menjadi catatan tersendiri yang dilayangkan oleh GMNI Nagekeo dalam aksi tersebut.

Baca Juga: Kronologis Seorang Pria di Nagekeo Tewas Gantung Diri: Sempat Kepergok oleh Sang Istri Bawa Tali Nilon

Selain itu, GMNI Nagekeo juga menuntut agar pihak Polres Nagekeo segera melimpahkan berkas pemeriksaan tersangka kasus pemusnahan los pasar Danga ke Kejaksaan Negeri Bajawa.

Dengan berbagai penilaian dan situasi tersebut, GMNI Nagekeo lantas meminta agar Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo agar segera mencopot AKBP Yudha Pranata dari jabatannya sebagai Kapolres Nagekeo.

Klarifikasi Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata

Usai menggelar aksi, para peserta aksi kemudian mendapatkan kesempatan untuk beraudiensi dengan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata.

Baca Juga: Tangani 40 Anak dengan Masalah Kekerdilan, Kepala Desa di Nagekeo Gunakan Dana Desa: Ini Langkah yang Ditempuh

Di hadapan para peserta aksi, AKBP Yudha mengakui bahwa WAG KH Destroyer tersebut memang merupakan grup WhatsApp yang dibentuknya, dengan tujuan untuk membina anak-anak muda Nagekeo.

Sedangkan terkait persoalan dengan wartawan TribunFlores.com, dia menegaskan bahwa dia sendiri tidak bermasalah dengan sang wartawan bersangkutan.

Meski demikian, AKBP Yudha tidak menyinggung soal tangkapan layar percakapan anggota group KH Destroyer yang bernada ancaman, teror, ujaran kebencian dan pemufakatan jahat terhadap wartawan TribunFlores.com dimaksud.

Baca Juga: Bupati Nagekeo: Kehadiran Satpol PP Bukan Sekadar Memiliki Keterampilan Teknis Belaka

Kemudian berkaitan dengan kasus Pasar Danga, Kapolres mengatakan bahwa hal itu sedang dalam proses pemberkasan dan segera rampung untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Bajawa.

Sementara itu untuk kasus Narkoba, kata AKBP Yudha, sudah ditangani sesuai dengan prosedur dan penanganan lebih lanjut, termasuk barang bukti yang menjadi kewenangan Polda NTT.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata diduga melakukan kriminalisasi dan ancaman kekerasan terhadap Patrianus Meo Djawa, seorang wartawan yang saat ini bekerja untuk media daring TribunFlores.com di wilayah Nagekeo.

Menurut keterangan resmi Forum Jurnalis Flores-Lembata yang diterima media ini pada Rabu, 26 April 2023, awalnya wartawan yang akrab disapa Patrick itu dilaporkan oleh Ketua Suku Nataia bernama Patrisius Seo ke Polres Nagekeo pada Senin, 10 April 2023.

Baca Juga: Gelar PPAB Angkatan VII, GMNI Nagekeo Kritisi Kebijakan Penyelenggara Pemerintah

Dalam laporan itu, Patrick dituduh mencemarkan nama baik Suku Nataia dalam berita terkait insiden pengadangan mobil Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata oleh sekelompok pemuda di Simpang Aeramo-Maropokot, Kecamatan Aesesa, pada Minggu, 9 April 2023.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh pihak Forum Jurnalis Flores-Lembata, ditemukan adanya dugaan keterlibatan Kapolres Nagekeo untuk mengkriminalisasi Patrick melalui laporan ketua suku tersebut.

Bahkan, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata bersama wartawan binaannya yang tergabung dalam WAG KH Destroyer disebut telah merencanakan kejahatan terhadap Patrick.*** (Paulus Adekantari/Flores Pikiran Rakyat)

Sebagian besar isi artikel ini telah diterbitkan oleh flores.pikiran-rakyat.com dengan judul "GMNI Desak Kapolri Copot Kapolres Nagekeo, Kapolres Nagekeo:'Kalau mau copot, saya siap'".

Editor: Ade Riberu

Sumber: Flores Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler