Kondisi Terbaru Gunung Ile Lewotolok di Lembata, PVMBG Beri Alarm Begini, Warga di 3 Desa Berikut Wajib Simak!

6 Oktober 2023, 20:17 WIB
Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, NTT, Kamis (5/10/2023). /ANTARA/HO-Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok

FLORES TERKINI – Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga kini masih terus mengalami erupsi atau letusan eksplosif.

Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, pada Kamis, 5 Oktober 2023 kemarin, gunung api itu mengalami erupsi dengan tinggi kolom letusan mencapai lebih kurang 700 meter di atas puncak.

Dengan kondisi demikian, PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok mengingatkan masyarakat terkait ancaman bahaya erupsi dari gunung api tersebut di waktu-waktu mendatang.

Baca Juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Warga di 3 Desa Ini Diminta Tetap Waspada

“Harus tetap diwaspadai oleh masyarakat dengan tidak beraktivitas di sekitar gunung," kata Pengamat Gunung Api Mahir Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, Jumat, 6 Oktober 2023, dikutip dari ANTARA.

Berdasarkan data PVMBG, tercatat sebanyak 1.073 kali gempa letusan atau erupsi Gunung Ile Lewotolok terjadi pada periode 16 hingga 30 September 2023.

Sampai saat ini, erupsi atau letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava (pijar) dominan masih di sekitar area kawah, namun dapat juga menjangkau sejauh sekitar 500 meter keluar dari kawah.

"Untuk itu, masyarakat, pengunjung, pendaki, atau wisatawan tidak boleh memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok," kata dia.

Baca Juga: Aktivitas Ile Lewotolok di Lembata Meningkat, Ini Imbauan Penting dari Pos Pemantau

Potensi Ancaman Bahaya Lainnya

Stanislaus Ara Kian mengatakan, erupsi Ile Lewotolok juga berpotensi memicu adanya ancaman bahaya lainnya, seperti hujan abu yang arah dan jangkauan sebarannya bergantung pada arah dan kecepatan angin.

Kemudian, ada potensi ancaman bahaya dari aliran lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung terutama pada musim hujan dan gas vulkanik beracun di daerah puncak atau kawah gunung tersebut.

Baca Juga: Ile Lewotolok di Lembata 60 Kali Erupsi, Masyarakat di 3 Desa Ini Diminta Waspada

Dengan adanya kejadian dengan kolom erupsi yang tinggi dan tingkat aktivitas Level II atau Waspada, Stanislaus berharap masyarakat, khususnya tiga desa yang berada di dekat gunung api itu, untuk memperhatikan arahan yang telah diberikan. Ketiga desa tersebut yakni Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona.

"Pastikan untuk memakai masker agar melindungi mulut dan hidung untuk menghindari gangguan pernapasan karena abu vulkanik," pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler