FLORES TERKINI, Flotim – Pasar Daerah Larantuka saban hari kian tersesaki sampah. Kondisi yang tak terurus itu menambah kesan kumuh pada salah satu aset potensial milik Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur tersebut.
Terpantau pada Kamis, 16 November 2023 sekira pukul 06.00 WITA, kondisi padat sampah dominasi tersebut terlihat pada sisi belakang los Pasar Daerah Larantuka. Kondisi terparah tersaksikan pada bentangan parit di depan jajaran kios berkode F (F 13 dan selanjutnya).
Di sisi dalam parit tersebut penuh tertimbun aneka jenis sampah plastik. Sampah-sampah plastik itu telah berbaur dengan potongan-potongan ikan serta air limbahan ikan.
Baca Juga: Ini Produk Lokal dan UMKM Terfavorit di Shopee 11.11 Big Sale, dari Sumatra hingga Papua
Warna air yang ‘memandikan’ sampah-sampah itu pun sudah berubah wujud menjadi hitam pekat, bak cairan teraspal. Juga, aroma yang tersembul dari balik bentangan parit tersebut sangat menyiksa indera penciuman.
Beberapa pedagang yang coba ditanyai awak media terkait kondisi tersebut serempak mengatakan, sudah sangat lama sampah-sampah itu dibiarkan begitu saja ‘mengendap’ di dalam parit.
Mereka menuturkan, mantan Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, bersama beberapa kepala dinas dan Satuan Pol PP bahkan pernah berkunjung ke wilayah itu dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri kondisi tersebut.
“Kata mereka saat itu, pagar tembok ini akan dirubuhkan, dan parit ini akan diperbaiki. Namun nyatanya hingga saat ini apa yang diutarakan itu tidak dilaksanakan,” tutur beberapa pedagang pisang dan sirih pinang asal Buser II, yang terdiri dari Rosa Ose, Sisilia Peni, dan Yuliana Tulit, diamini penjual ikan kering asal Laka-Kolidaten, Siti Uba.
Walau mengaku sangat tersiksa dengan pemandangan serta aroma busuk di sarana pemerintah itu, para pedagang di kawasan tersebut hanya bisa berpasrah sembari menunaikan kewajiban harian tatkala juru tagih pasar mendatangi mereka.
Demi mencari cuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya pendidikan anak, mereka tak mempedulikan aroma busuk yang tersembul dari balik parit dan onggokan-onggokan sampah yang bertaburan di sekitar tempat jualan mereka.
Taburan sampah pun terlihat pada areal depan pada pasar milik Pemda Flores Timur itu. Di beberapa titik pada sisi depan, tampak tertimbun sejumlah karung yang tak terurus. Karung-karung tersebut berisikan sampah kios yang dikumpulkan para pengepul, menambah kesan kumuh pada Pasar Daerah Larantuka.***