Atasi Permasalahan Anak Tidak Sekolah, Pemkab Belu Lakukan Terobosan Baru Ini, UNICEF Ikut Digandeng

7 Desember 2023, 19:18 WIB
Wakil Bupati Belu Aloysius Haleserens. /ANTARA/Benny Jahang

FLORESTERKINI.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terus melahirkan program-program terobosan untuk mengatasi berbagai permasalahan di wilayah itu. Terbaru, Pemkab Belu meluncurkan program penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).

Menurut Wakil Bupati Belu, Aloysius Haleserens, program ATS tersebut dimaksudkan untuk membantu anak-anak putus sekolah sehingga mereka bisa mengakses pendidikan, baik secara formal maupun non-formal.

"Untuk mengatasi permasalahan anak tidak sekolah di Kabupaten Belu dibutuhkan data yang valid sebagai dasar untuk mengintervensi program anak tidak sekolah," kata Aloysius saat meluncurkan program ATS belum lama ini, dikutip FLORESTERKINI.com dari ANTARA, Kamis, 7 Desember 2023.

Baca Juga: TERBARU! Takdir Cinta Yang Kupilih Kamis 7 Desember 2023: Ternyata Orang Ini Dalang Kecelakaan Kapal Yacht

Dalam peluncuran dan implementasi program ATS tersebut, Pemkab Belu turut menggandeng UNICEF dan mitra kerja UNICEF di wilayah itu.

Aloysius menjelaskan, program itu berlangsung selama delapan bulan, mulai dari November 2023 hingga Juni 2024, dengan lokasi intervensi di tiga kabupaten yakni Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dan Kabupaten Belu.

Dia berharap, adanya kerja sama dan kolaborasi antardinas teknis dengan pemerintah desa dan kelurahan untuk mengantongi data akurat mengenai ATS.

Baca Juga: Exclusive Launch ROUNN Segera Luncurkan Koleksi Tas Terbaik Spesial di Shopee Finest, Catat Tanggalnya!

“Kerja sama dengan UNICEF dengan mitra untuk menangani anak yang tidak sekolah dan anak yang putus sekolah dan tidak mau melanjutkan studi, sehingga harus mendata secara akurat,” ujarnya.

Aloysius Haleserens menambahkan pentingnya memberikan alternatif pendidikan non-formal bagi anak putus sekolah, seperti program paket sehingga bisa membantu mengeliminir anak-anak yang putus sekolah.

“Langkah-langkah koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah, UNICEF maupun mitra kerja UNICEF, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pelaksanaan program ATS ini bisa berhasil,” pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler