Lava Pijar Hasil Erupsi Api Gunung Ile Lewotolok di Lembata Mengakibatkan Kebakaran Hutan dan Lahan

- 30 Juli 2021, 08:52 WIB
Tampak erupsi Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata yang terjadi pada Rabu, 28 Juli 2021.
Tampak erupsi Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata yang terjadi pada Rabu, 28 Juli 2021. /Dok. PVMBG-BG-KESDM/

FLORES TERKINI - Kebakaran terjadi di lereng gunung Ile Lewotolok baru-baru ini sangat meresahkan warga. Kebakaran itu terjadi akibat lontaran lava pijar erupsi gunung Ile Lewotolok yang terjadi kemarin, Kamis, 29 Juli 2021.

Hingga hari ini, Jumat 30 Juli 2021, kebakaran di sekitar areal Ile Lewotolok akibat lava pijar tersebut masih terjadi.

Kebakaran hutan dan lahan tersebut tepatnya berlokasi di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Bupati Flores Timur Targetkan Vaksinasi sampai Akhir Desember 2021

Informasi tersebut disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Lembata, Kamis, 29 Juli 2021. Untuk menghadapi api yang membakar kawasan hutan dan lahan di lereng gunung, pemerintah daerah telah melakukan upaya pemadaman api sejak dini.

Namun demikian, kini api belum dapat dikendalikan sepenuhnya. Api sulit dipadamkan karena petugas yang dibantu masyarakat setempat hanya menggunakan peralatan manual.

“Keterbatasan peralatan pendukung dan kendala fisik di lapangan, termasuk titik-titik api tersebut masih berada dalam kawasan rawan bencana, radius 3 kilometer dari puncak gunung,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapo Bali, A.P.,M.T.

Baca Juga: Kajari Lembata Azrijal Apresiasi Keramahan Warga Lembata

Pemerintah Kabupaten Lembata pun telah meminta dukungan dari BPBD Provinsi NTT untuk melakukan pemadaman udara dengan helikopter.

Pemerintah Kabupaten Lembata mengharapkan, dengan siraman air atau water bombing, pemadaman api dapat dilakukan dengan efektif tanpa risiko menimbulkan korban jiwa, mengingat lokasi kejadian berada pada radius berbahaya erupsi gunung api Ile Lewotolok.

Menyikapi situasi tersebut, Kepala BNPB telah memerintahkan jajarannya untuk menggerakkan helikopter water bombing untuk membantu pemadaman dan mencegah potensi kejadian serupa, mengingat kondisi Gunung Ile Lewotolok masih aktif hingga saat ini.

Baca Juga: Anak Gadis di Bawah Umur di Flores Timur Ditiduri Seorang Sopir Berkali-kali, Pelaku Berhasil Diringkus Polisi

Sementara berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Rabu, 28 Juli 2021, pukul 00.00 – 06.00 WITA, gunung api Ile Lewotolok mengalami erupsi yang disertai dentuman kuat dan lontaran lava pijar.

Material vulkanik terlontar hingga 700 – 800 meter ke arah selatan-barat daya. Saat itu, asap kawah berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal serta tinggi sekitar 50 hingga 1.000 meter dari puncak gunung.

Kebakaran yang terjadi pada Rabu (28 Juli 2021) lalu dikhawatirkan dapat mengancam rumah-rumah adat, lahan, dan pemukiman warga setempat.

Baca Juga: 46 Warga Solor Barat Positif Terpapar Corona Sejak Januari hingga Juli 2021, 5 Orang Meninggal Dunia

Sementara itu, kondisi aktivitas vulkanik pada tingkat III atau Siaga perlu dicermati para petugas dan warga yang melakukan pemadaman api.

Terkait aktivitas vulkanik gunung Ile Lewotolok, PVMBG merekomendasikan antara lain: masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan, diharapkan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak gunung.

Hingga berita ini dipublikasikan, BNPB terus memonitor kondisi penanganan kebakaran hutan dan lahan, sambil terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lembata.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah