Seorang Kepala Desa di Malaka Diduga Intimidasi Wartawan: Mau Kasih Masuk Saya di Penjara?

- 21 Mei 2022, 21:16 WIB
Ilustrasi wartawan.
Ilustrasi wartawan. /Pexels.com

FLORES TERKINI – Seorang kepala desa (kades) di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga melakukan intimidasi terhadap wartawan media online.

Berdasarkan keterangan yang diterima media ini, Sabtu 21 Mei 2022 malam, kades tersebut diketahui bernama Donatus Nahak Seran, yang menjabat sebagai Kepala Desa di Desa Raimataus, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, NTT.

Sementara wartawan yang diduga menjadi korban intimidasi oleh Donatus Nahak Seran adalah Dejan Seran yang merupakan wartawan media online penanusantara.com dan Yan Klau dari media online orbitnews.id.

Baca Juga: Terbaru! Kode Redeem FF Free Fire 22 Mei 2022: Ada Kode Spesial Buat Anda yang Memburu Universal Fragment

Dejan Seran mengaku, peristiwa itu terjadi setelah dirinya dan Yan Klau melakukan liputan di kantor camat setempat.

Sepulangnya dari kantor camat, Donatus Nahak Seran langsung menghadang dan mengancamnya, serta mengeluarkan kata-kata kotor.

Saat itu, kata Dejan, Kepala Desa Raimataus itu meminta wartawan untuk berhati-hati karena dirinya masih menjabat Kepala Desa Raimataus selama tujuh bulan.

Baca Juga: Covid-19 Meledak di China dan Korea Utara, Joe Biden: Bantuan Vaksin dari Amerika Tidak Mendapat Tanggapan

“Kamu kurang ajar, saya masih menjabat tujuh bulan, jadi kamu mau kasih masuk saya di penjara? Saya mau lihat!” ancam Donatus Nahak Seran sambil berteriak dan menunjukkan jarinya di muka wartawan media online penanusantara.com.

“Kamu wartawan baru kemarin, saya punya banyak teman wartawan tapi tidak seperti kamu, kamu harus tau Kode Etik Jurnalistik, tunggu saja, saya akan laporkan kamu,” kata Dejan menirukan kata-kata Kepala Desa Raimataus.

Dejan menjelaskan, Donatus Nahak Seran mengadang dan mengancam dirinya dikarenakan saat itu dia dan rekan-rekannya baru pulang dari kantor camat untuk mengklarafikasi masalah pencoretan nama-nama penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tanpa alasan yang jelas.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Minggu 22 Mei 2022, Tangis Nino Akhirnya Berhenti Karena Hadirnya Sosok Ini

Ditambahkan Dejan, selama ini dirinya tidak ada urusan atau masalah sama sekali dengan kades bersangkutan. Karena itu, dia kaget bahkan takut saat sang kades mengadang dirinya bahkan sampai melayangkan ancaman tersebut.

“Saya tidak ada masalah, tapi kepala desa marah dan tunjuk-tunjuk di saya, apalagi ancam masih menjabat tujuh bulan, bisa saja suatu saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada saya,” tegas Dejan.

Kejadian tersebut sempat disaksikan juga oleh masyarakat sekitar. Masyarakat turut melihat dan mendengar kata-kata ancaman dan bentakkan yang dikeluarkan terhadap kedua wartawan tersebut.

Baca Juga: Vidy Foundation Dinilai Miliki Investor Terbanyak di Indonesia, Kapan Relisting di Indodax?

Salah satu masyarakat setempat yang menyaksikan kejadian itu dengan mata kepala sendiri, yakni Eddy Klau, mengatakan bahwa dirinya bukan wartawan, namun ia juga tidak menerima baik tindakan Donatus Nahak Seran yang memperlakukan wartawan sedemikian rupa.

Menurut Eddy, wartawan adalah salah satu penyambung lidah masyarakat. Jika wartawan diancam, bagaimana wartawan bisa bekerja secara optimal untuk menyampaikan keluhan-keluhan masyarakat.

“Sebenarnya kepala desa yang baik harus memanggil anak-anak untuk klarifikasi dengan baik di kantor atau di mana saja,” ujar Eddy.

Baca Juga: CEK FAKTA: Jokowi Kunjungi SpaceX, Bahas Pengiriman Kecebong ke Pluto dengan Elon Musk

Sementara itu, Kepala Desa Raimataus Donatus Nahak Seran ketika dihubungi media online penanusantara.com melalui Pimpinan Redaksi Yoseph Pito Atu, mengaku bahwa ia tidak mengancam, namun dirinya hanya kesal karena wartawan menulis berita tanpa konfirmasi.

Menurutnya, kesesalannya itu sebenarnya ditujukannya kepada Yan Klau, wartawan dari media online orbitnews.id.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x