Suhu Udara Ekstrem Dingin Landa Wilayah NTT hingga Agustus 2022, Pertanda Apa?

- 11 Juli 2022, 07:34 WIB
Ilustrasi suhu udara dingin.
Ilustrasi suhu udara dingin. /

Tingginya kelembaban udara pada siang hari yang umumnya terjadi pada musim penghujan, dapat memastikan panas matahari diserap dengan baik oleh partikel air yang terdapat di udara demi menjaga suhu udara tetap hangat pada malam harinya.

Baca Juga: Sinopsis Chandragupta Maurya, Senin 11 Juli 2022: Semua Remaja Bakal Dibunuh, Chandragupta Termasuk?

Untuk itulah mengapa di musim hujan suhu udara rata-rata umumnya tetap hangat walaupun air melimpah.

Namun, hal ini tidak terjadi pada musim kemarau, karena sebagian besar kadar air udara telah didistribusikan oleh angin menuju di BBU.

Energi panas yang diterima bumi di siang hari tidak mampu dipertahankan oleh partikel udara lebih lama, sehingga suhu udara malam hari pada musim kemarau (terlebih lagi pada puncak musim kemarau) menjadi sangat dingin suhu udaranya.

Baca Juga: Enggan Rujuk dengan Sule Pasca Ajukan Gugatan Cerai, Ini Alasan Nathalie Holscher

Penurunan suhu udara di bulan Juli belakangan ini lebih dominan disebabkan karena kandungan uap di atmosfer cukup sedikit dalam beberapa hari terakhir ini untuk wilayah NTT.

Hal ini terlihat dari tutupan awan yang tidak signifikan selama beberapa hari terakhir. Secara fisis, uap air dan air merupakan zat yang cukup efektif dalam menyimpan energi panas. Ketika tutupan awan sedikit maka tidak ada penyimpan energi panas.

Rendahnya kandungan uap di atmosfer (tutupan awan) juga menyebabkan energi radiasi gelombang panjang yang dilepaskan oleh bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak ada yang menghalangi, yang kemudian mengakibatkan permukaan menjadi lebih dingin (wilayah Indonesia bagian selatan).***

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: bmkg.go.id Instagram BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah