Sikka KLB Rabies dengan 518 Kasus HPR Sejak Januari 2023, Pemerintah Minta Warga Lakukan 5 Hal Penting Ini

- 16 Mei 2023, 19:03 WIB
Ilustrasi anjing rabies.
Ilustrasi anjing rabies. /Pixabay/Nicholas Demetriades

Kedua, segera mencuci luka setelah digigit anjing dengan sabun atau deterjen pada air mengalir selama 15 menit dan melapor ke Puskesmas atau Rabies Center terdekat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) sesuai indikasi.

Ketiga, melakukan penyuluhan atau Koordinasi Informasi Edukasi (KIE) secara rutin kepada masyarakat mengenai bahaya rabies dan cara pencegahannya.

Keempat, mengimbau masyarakat untuk mengikat atau mengkandangkan Hewan Penular Rabies (HPR) mencakup anjing, kucing, dan kera.

Baca Juga: Di Sikka-NTT! Terombang-ambing di Tengah Laut, 5 Nelayan Dievakuasi Tim SAR, Begini Kondisi Para Korban

Kelima, melakukan vaksinasi terhadap anjing, kucing, dan kera secara rutin sebagai tindakan pencegahan terhadap kejadian fatal akibat gigitan HPR.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sikka dr. Maria Bernadina Nenu, M.PH., kasus gigitan HPR harus segera ditangani. Pasalnya, sekali gejala rabies muncul maka kemungkinan kecil terjadi penyembuhan secara total.

“Maka jangan tunggu hingga muncul gejala, segera ke Puskesmas atau Rabies Center terdekat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) setelah gigitan, sehingga melindungi diri dari ancaman nyawa,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Nelayan di Sikka Berhasil Dievakuasi Tim SAR Gabungan, Sempat Hilang Usai Kapal Patah Kemudi

Anak Rentan Menjadi Korban Rabies

Terpisah, dr. Asep Purnama, Sp.PD selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUD TC Hillers Maumere, menilai bahwa kasus rabies sangat rentan terjadi pada anak-anak. Pasalnya, postur tubuh anak-anak  memungkinkan anjing melompat dan menggigit wajah korban.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x