Hadiri Pesta Adat Wu'un Nuran Balawelin, Doris Rihi Beri Pesan Menohok, Begini Isinya

- 6 Juli 2023, 17:27 WIB
Salah satu ritual dalam pesta adat Wu'un Nuran Balawelin tahun 2023.
Salah satu ritual dalam pesta adat Wu'un Nuran Balawelin tahun 2023. /Max Werang/Flores Terkini

“Infrastruktur jalan berupa aspal melalui Pak Gubernur sudah berikan kita 19 kilometer lebih. Sekarang lagi pengerjaan ruas jalan Lamawohong-Lewotanah Ole. Nanti melalui Dana Inpres akan dikerjakan ruas jalan Ritaebang-Tanalein-Lamaole dan kita harus berdoa, sekarang saya lagi berjuang untuk rumah sakit di Solor. SPBU juga ada di Solor,” sebutnya.

Doris Rihi kemudian menilai pertemuan dalam kebersamaan ini menjadi hal yang dibutuhkan dalam membangun Flores Timur, khususnya di Solor. “Balawelin subur, Balawelin maju, Balawelin jaya,” tutupnya mengakhiri sambutan.

Baca Juga: PMI Asal Solor Barat Meninggal Dunia di Malaysia, Kades Tanahlein dan PADMA Indonesia 'Buka Suara', Ada Apa?

Sapaan Bapa Lewo Ema Tana Balawelin

Bapa Lewo Ema Tanah Balawelin selaku pimpinan tertinggi dan penguasa masyarakat adat Balawelin, Yosep Rain Lewo Niron, mengapresiasi partisipasi seluruh masyarakat komunitas adat Balawelin yang telah berhasil menyelenggarakan acara Wu’un Nuran tahun 2023.

Sirilus Subaraya Niron, selaku pewaris adat, melanjutkan bahwa etnis Balawelin merupakan etnis terbesar di Solor yang terdiri dari satu kampung induk dan 6 kampung filial.

Baca Juga: Menteri PPPA Kagumi Kelompok Du Anyam di Desa Wulublolong-Solor: Saya Beri Apresiasi yang Tinggi

Dijelaskannya juga, Wu’un Nuran berarti syukur atas hasil panen. Dalam inkulturasi sebetulnya masyarakat adat Balawelin adalah mayoritas petani. Sebagai petani, mereka biasanya menanam, memelihara, dan menuai. Dan, ritual puasa pantang atas hasil panen baru dan hujan baru dilaksanakan setiap tahunnya, terjadi pada awal musim musim tanam.

“Hari ini kita mengalami puncaknya, dan syukur atas tuaian,” ungkap Sirilus.

Kata Hati Tokoh Kerajaan Larantuka

Sebelumnya, tokoh kerajaan Larantuka, Don Tinus DVG, mengungkapkan bahwa perayaan hari ini bertepatan dengan 64 tahun sejak diserahkannya patung Reinha dari Kerajaan Larantuka kepada masyarakat Balawelin sebagai bagian dari usaha menyebarkan dan mempertahankan iman umat Katolik di Balawelin khususnya dan di Pulau Solor secara umum. Diakuinya, bahwa eksistensi spiritualitas ini kemudian berkembang menjadi sesuatu yang luar biasa di Balawelin.

Baca Juga: Menteri Bintang Puspayoga: Desa Wulublolong di Pulau Solor sebagai Contoh Desa Pemberdayaan Perempuan

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah