Network
FLORESTERKINI.com – Rekapitulasi perhitungan hasil Pemilu 2024 hari keempat di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), diawali dengan kericuhan sengit di ruang Gedung OMK Larantuka, Sabtu, 2 Maret 2024.
Hal tersebut bermula dari sanggahan para saksi partai politik (parpol) atas palu yang diketok oleh Ketua KPUD Kabupaten Flores Timur Antonius Djentera Betan pada pleno sebelumnya, di mana di Kecamatan Wotan Ulumado untuk jenis pleno DPR RI menemui ketidaksesuaian hasil.
Silang pendapat antara para saksi dan Ketua KPUD Flotim ini lantas mendapat respon dari Ketua Bawaslu Kabupaten Flores Timur, Ernesta Katana.
Ernesta Katana dalam pandangannya meminta Ketua KPUD untuk melakukan skors guna melihat kembali hasil perolehan suara di TPS 003 Desa Kawela, di mana ada perbedaan angka antara pengguna surat suara dan jumlah suara sah dan tidak sah. Hal ini diketahui dari C Hasil Salinan TPS 003 Desa Kawela, Kecamatan Wotan Ulumado.
Pasca mendapat tanggapan Ketua Bawaslu Flotim, saksi Partai Garuda meminta waktu untuk menyampaikan pendapatnya. Di saat bersamaan, Ketua KPUD menyampaikan bahwa pendapat yang disampaikan oleh para saksi harus melalui meja pimpinan.
Keributan pun tak bisa dibendung. Ketua KPUD Flotim langsung mengusir saksi Partai Garuda dengan meminta pihak keamanan mengamankan saksi tersebut.
Ketua KPUD Flotim pun lantas mengeluarkan kata-kata yang diduga berbau SARA. Ia bahkan dengan nada tinggi dan sambil menunjukkan jarinya ke saksi tersebut.
