Resmi Mendaftar sebagai Bacabup Ende di PDIP, Stef Tani Temu Ungkap Alasan Kenakan Busana Istimewa Ini

- 29 April 2024, 20:07 WIB
Ketua Bapilu DPC PDIP Heribertus Gani (berbaju merah) saat menyerahkan berita acara pendaftaran kepada Stef Tani Temu sebagai Bakal Calon Bupati Ende periode 2024-2029 di Sekretariat DPC PDIP Ende, Senin (29/04/2024).
Ketua Bapilu DPC PDIP Heribertus Gani (berbaju merah) saat menyerahkan berita acara pendaftaran kepada Stef Tani Temu sebagai Bakal Calon Bupati Ende periode 2024-2029 di Sekretariat DPC PDIP Ende, Senin (29/04/2024). /Dok. Ist./FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Penampilan Stefanus Tani Temu saat mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) di DPC PDIP Kabupaten Ende pada Senin, 29 April 2024 siang, menuai perhatian.

Stef yang datang dengan iring-iringan kendaraan roda dua dan empat itu terlihat mengenakan ragi (kain sarung adat Ende-Lio untuk laki-laki), dibalut kemeja lengan panjang berwarna hijau, dan sandal jepit sebagai alas kakinya.

Tiba di Sekretariat DPC PDIP Ende sekira pukul 12.30 WITA, Stef Tani Temu bersama rombongan diterima oleh Ketua Bapilu DPC PDIP Kabupaten Ende, Heribertus Gani.

Stef bersama tim pemenangannya dan pengurus DPC PDIP Kabupaten Ende kemudian memasuki ruang rapat di kantor itu guna menggelar rapat terbatas.

Seusai menyerahkan berkas pendaftaran kepada Ketua Bapilu DPC PDIP Kabupaten Ende, Heribertus Gani, dengan disaksikan tim pemenangan dan pengurus DPC PDIP Kabupaten Ende, rombongan lalu keluar dari ruang rapat dan menggelar konferensi pers.

Alasan Berbusana Istimewa

Dalam momentum konferensi pers itu, Stef Tani Temu menjelaskan alasan dirinya mengenakan busana istimewa dan unik berupa ragi, baju lengan panjang berwarna hijau, dan beralaskan sandal jepit.

Ia mengaku, busana yang dikenakannya itu punya simbol tersendiri, yang secara khusus merepresentasikan ciri khas seorang petani yang menampakkan kesederhanaan hidup.

"Ini ciri khas petani, orang susah biasanya pakai sandal, bahkan tidak pakai sandal, sehingga saya menjembatani itu. Jangan pakai sepatu karena ini kantornya wong cilik,” kata dosen Undana Kupang tersebut.

Di kesempatan yang sama, ia juga menyentil soal penampilannya di baliho-baliho yang dominan mengenakan baju berwarna coklat, begitu juga baju hijau yang dikenakannya di saat mendaftar sebagai Bacabup Ende. Menurutnya, warna coklat merupakan simbol dari kesusahan.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah