FLORES TERKINI - Seorang ibu di sebelah selatan Jakarta, Depok, Jawa Barat, bernama Puryanti, ia lagi membungkuk dengan kaku seperti robot.
Saat itu, ia dan putranya yang berusia lima tahun lagi tampak sibuk, tubuh mereka berkilau dengan cat perak, meminta orang yang lewat untuk sesekali mendapatkan koin di persimpangan yang sangat sibuk di luar ibu kota Jakarta.
Mereka termasuk di antara sekelompok orang yang dijuluki "manusia perak", atau "orang perak" yang menggunakan strategi tersebut untuk menarik perhatian, sambil berjuang untuk memenuhi kebutuhan semenjak Pandemi Covid-19 mendorong ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan di Indonesia sedikit macet.
Baca Juga: Dinilai Sukses Atasi Sengketa Tanah, HIPMMABAR Minta Kejagung Pertahankan Jaksa Roy Riyadi di NTT
Dilansir Reuters.com, Puryanti setiap hari berada di jalan untuk mencari uang secukupnya dari penampilannya menjadi ‘orang perak’.
“Ada yang memberi, ada yang tidak,” kata Puryanti, 29, setelah tiga bulan tampil setiap hari, ditemani keponakannya Raffi berusia 15 tahun.
“Terkadang seseorang memberi cukup,” lanjutnya lagi.
Baca Juga: Paus Fransisikus Desak Pemimpin Militer Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi
Pada hari-hari yang indah namun sibuk, orang Jawa, yang adalah seorang ibu rumah tangga sebelum perceraiannya, dapat memperoleh sekitar Rp70 ribu, cukup untuk mengais dan membayar sewa kontrakan.