Network
FLORES TERKINI - Kekerasan yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) kembali memakan korban.
Kali ini dua prajurit Yonif Linud 432 Kostrad dilaporkan meninggal dunia karena dianiaya oleh OTK di Dekai, Yahukimo, Papua.
Informasi kematian dua prajurit yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dibenarkan oleh Danrem 172/PWY Jayapura, Brigjen TNI Izak Pangemanan.
Baca Juga: Derita Warga Pulau Sukun di Sikka, 70 Persen Warga Punya Ponsel Namun Sinyal Tak Punya
"Memang benar ada insiden penganiayaan yang menewaskan dua anggota Yonif 432 Kostrad yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan)," kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan.
Danrem kembali menjelaskan jika dua prajurit yang gugur tersebut sedang dalam menjalankan tugas.
Kedua prajurit yang adalah Prada Ardiyudi (21) dan Praka Alifnur Angkotasan (28) saat itu sedang melaksanakan pengamanan pada proyek pembangunan talut di Dekai.
Baca Juga: Warga Manggarai Timur Tanam Pisang di Badan Jalan Lantaran Kecewa Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki
"Penganiayaan yang dialami kedua korban itu terjadi saat melakukan pengamanan pelaksanaan pembangunan talut Kali Braga," kata Izak.
Ketika sedang menjalankan tugas pengamanan tersebut, tiba-tiba sekitar 20 orang mendatangi keduanya dan langsung menyerang membabi buta.
Penyerang menggunakan senjata tajam berbagai bentuk untuk menyerang kedua prajurit tersebut yang menyebabkan luka-luka hingga meninggal dunia.
Sementara senjata dan amunisi dari kedua prajurit dicuri dan dibawa lari oleh komplotan Orang Tak Dikenal ini.
Menurut informasi, kedua jenasah saat ini sudah dibawa ke RS Dekai yang kemudian akan dibawa ke Jayapura pada hari Rabu, 19 Mei 2021 (hari ini).
Penyerangan Orang Tak Dikenal yang mengakibatkan dua prajurit meninggal dunia ini terjadi tidak jauh dari Camp PT Pentagon Terang Asli pada Selasa 18 Mei 2021.
Meski dua prajurit tewas dianiaya Orang Tak Dikenal, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri pengejaran terhadap komplotan itu akan terus dilakukan bahkan ditingkatkan.
Hingga kini, meski dinamakan Orang Tak Dikenal, namun sebenarnya mereka ini tergabung dalam beberapa pasukan yang sampai saat ini belum diketahui identitas pasukan mana yang melakukan penyerangan.*** (Ancis Ama)
