Network
Hal yang sama juga diperkirakan terjadi di wilayah Papua, Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Menanggapi hal ini, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan akan menyampaikan informasi prakiraan cuaca secara cepat dan tepat di waktu-waktu mendatang.
Selain sebagai informasi terkait kondisi cuaca terkini di tanah air, kata Dwikorita, hal demikian juga dilakukan guna mendukung pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 yang bisa jadi bakal berada di tengah cuaca dan intensitas hujan yang lumayan besar, hingga berpotensi akan turut menghambat pelaksanaan tahapan pesta demokrasi tersebut.
Baca Juga: Rayakan HKN ke-59, Nakes PKM Ritaebang Adakan MBS dan Skrining Kesehatan
"Itu berlaku mulai dari distribusi logistik, yakni kotak dan surat suara yang sangat penting untuk dikawal karena pendistribusian tersebut melalui jalur darat, laut, dan udara untuk menjangkau pelosok negeri," kata Karnawati.
Karnawati mengatakan komitmen untuk mengantisipasi hal itu pun telah dituangkan dalam kesepakatan kerja sama antara BMKG dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Dalam komitmen kerja sama itu disepakati akan diterapkan sistem informasi penyampaian prakiraan cuaca secara langsung dan terpadu, serta diimplementasikan ke seluruh daerah.
Baca Juga: Ketika Stabilitas Keuangan dan Polis Asuransi Berada di ‘Genggaman’ LPS, Inilah yang Bakal Terjadi!
Karnawati sebagai Kepala BMKG turut melaporkan bahwa saat ini merupakan musim pancaroba, yang merupakan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Menurutnya, pancaroba berlangsung sejak November 2023, di mana beberapa daerah di Indonesia yang sebelumnya mengalami kekeringan kini sudah berangsur-angsur memasuki awal musim penghujan dari 2023 hingga 2024 mendatang.
