Heboh! Warga Bali Tolak Dukung Capres PDIP, Apa Alasannya?

- 21 November 2023, 16:22 WIB
Ilustrasi PDI Perjuangan.
Ilustrasi PDI Perjuangan. /Istimewa

FLORES TERKINI – Warga di kawasan utara pulau Bali menghebohkan jagat maya setelah menguploud sebuah video yang berisi penolakan dukungan terhadap calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Dalam video tersebut, nampak sekelompok warga yang menyatakan tidak akan mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2024-2029.

Penolakan dukungan tersebut disebabkan oleh kekecewaan warga terhadap sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri karena menentang pembangunan bandara di Buleleng.

Baca Juga: Heboh Isu Gibran Pakai Ijazah Palsu Saat Mendaftar, KPU Sebut Sudah Penuhi Syarat

"Om Swastiastu, kami masyarakat Bali Utara tidak mendukung capres dan cawapres dari PDIP karena Megawati tidak setuju ada bandara di Buleleng. Kami ingin pekerjaan, kami jauh dari peradaban, kami lapar, kami miskin. Supaya bandara segera dibangun di Buleleng, hidup Buleleng," ujar warga dalam video tersebut.

Menanggapi penolakan warga untuk mendukung Ganjar-Mahfud, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster menegaskan apa yang disampaikan oleh warga merupakan hal yang wajar dalam demokrasi.

Kata dia, warga mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat dan aspirasinya selama tidak melanggar koridor hukum yang berlaku.

Baca Juga: Kabar Gembira! Tahun 2024, Desa Mandiri Siap Dapat Dana Desa Rp5 Miliar, Perangkat Desa Full Senyum

Wayan Koster meyakini, pernyataan sikap warga untuk tidak mendukung pasangan Ganjar-Mahfud tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap perolehan suara PDI Perjuangan di Bali.

“Tidak berpengaruh ke PDIP, kalau menurut saya itu spontanitas sebagai suatu reaksi," ujarnya.

Meski demikian, dirinya berharap penyampaian aspirasi tersebut murni atas inisiatif dan kehendak rakyat serta tidak ditunggangi oknum tak bertanggung jawab sehingga dapat merugikan partainya.

Baca Juga: Ketua PGRI Flotim Sebut Destinasi Wisata yang Terurus Baik Hanya di WPR Riangsunge, Yang Lainnya?

"Mudah-mudahan murni bukan karena ada dorongan rekayasa dari pihak tertentu. Tentu saya berterima kasih atas aspirasinya, ke depan itu jadi sesuatu yang harus diperhatikan,” katanya.

Menurut Wayan Koster, respon Megawati yang terkesan ‘mengamuk’ setelah mendengar wacana pembangunan Bandara di Buleleng merupakan sikap spontanitas belaka. Karena yang harus dipikirkan juga tentang tingkat manfaat bagi khalayak serta faktor kemendesakan hadirnya bandara di Buleleng.

"Ya itu aspirasi, Bu Megawati bukan menolak begitu, tapi apakah bandara baru ini sudah dibutuhkan betul, mendesak saat ini? Menurut saya belum,” katanya.

Baca Juga: Beraksi di Siang Bolong! Pelaku Pencurian di Kupang Nekat Hajar Tuan Rumah hingga Babak Belur

Dikatakannya, Bandara I Gusti Ngurah Rai saat ini masih memiliki kapasitas yang cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat Bali serta para wisatawan yang datang ke Pulau para dewa tersebut.

Karena untuk membangun Bandara, harus terlebih dahulu menyiapkan infrastruktur pendukung. Salah satunya adalah akses jalan antarkabupaten. Sehingga, kata dia, Bandara bisa dapat berkembang, ramai penumpang serta memiliki sarana pendukung yang memadai.

"Apalagi keinginan masyarakat adalah mendapatkan pekerjaan di sana," tutup mantan Gubernur Bali itu.***

Editor: Max Werang

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah