Polemik Gol Pertama Persebata ke Gawang Perserond, Ini Hasil Analisis Alumni Sesado 99

16 September 2022, 17:19 WIB
Polemik Gol Pertama Persebata ke Gawang Perserond, Ini Hasil Analisis Alumni Sesado 99 /Flores Terkini/Facebook

FLORES TERKINI - Pertandingan antara Persebata Lembata vs Perserond Rote Ndao pada babak penyisihan ini meninggalkan berbagai macam polemik yang kini menjadi ramai diperbincangkan di media sosial.

Dua tim yang turun bertanding hari ini Jumat 16 September 2022 di Stadion 99 Lembata berhasil dimenangkan oleh Persebata dengan skor 2-1.

Namun sayangnya hasil kemenangan Persebata Lembata ini pun menuai protes dari pihak Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Rote Ndao.

Baca Juga: El Tari Memorial Cup 2022: Cukur Perserond Rote Ndao 2-1, Persebata Lolos Fase Gugur Sebagai Juara Grup

Pihak Askab PSSI Rote Ndao pun akhirnya melayangkan surat protes kepada Ketua Komisi Wasit Asprov PSSI NTT.

Dalam surat tersebut dengan Nomor:017 /PSSI-RND/IX/2022 tertanggal 16 September 2022 dikatakan bahwa ada mafia pertandingan yang dilakukan oleh wasit dan Tim Persebata untuk memenangkan Persebata Lembata.

Menurut Askab PSSI Rote Ndao, timnya sangat dirugikan oleh keputusan wasit untuk mengesahkan gol pertama Persebata yang mana pemain pencetak gol pertama pada menit ke-47 sudah terperangkap offside.

Baca Juga: Bonek Kembali Mengamuk di Gelora Delta Sidoarjo Rusak: Ini Penyebab Kekalahan Persebaya dari RANS Nusantara

Pihak Askab PSSI Rote Ndao pun tidak puas dengan gol kedua yang dilesakkan oleh pemain Rote Ndao untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2 namun wasit menganulirnya.

Terhadap polemik ini, kaum alumnus Seminari Hokeng dalam grup WhatsApp Sesado 99 pun angkat bicara dengan hasil analisis yang berbeda.

Dalam komunikasi tersebut, ada yang menyatakan dukungan terhadap protes yang dilakukan oleh Askab PSSI Rote Ndao, namun ada juga yang menyayangkan aksi protes tersebut.

Baca Juga: ETMC XXXI 2022 Lembata: Persab Belu Raih Hasil Positif Saat Hadapi PSKN Kefamenanu

Eddy Lamawato mengatakan bahwa ketika dirinya menyaksikan kembali tayangan yang ada di Channel YouTube MILENIAL SPIRIT posisi pemain pencetak gol sudah offside, namun wasit tetap mengesahkan.

Pernyataan Eddy Lamawato ini pun mendapat respon dari Daniel Surya Sari Tanjung Kamalera atau yang akrab disapa Daniel.

Menurut Daniel, ia menyarankan agar bisa kembali melihat tayangan di YouTube MILENIAL SPIRIT pada menit ke-46:58.

Baca Juga: Usai Jalani Sidang Etik, Brigadir Frillyan Fitri Dikenakan Sanksi Demosi: Ini Pelanggaran yang Dilakukannya

Namun sebelumnya ia juga menarasikan pengertian dari offside dalam sebuah pertandingan sepak bola.

"Offside adalah situasi dimana posisi penyerang berada di belakang pemain bertahan lawan saat umpan diberikan oleh rekan setimnya," tulis Daniel.

"Coba kita pake objek yg sama, tayangan di chanel Milenial Spirit. Dalam pengamatan saya, passing dilakukan di menit k 46:58, dan di detik itu masih ada pemain belakang Rote Ndao," ujarnya.

Baca Juga: Bagian Sensitifnya Diraba Brigadir J Tapi Masih Betah dalam Satu Rumah, LPSK: Hal Ini Terlalu Nekat

Pernyataan Daniel ini kemudian dibenarkan oleh Eddy Namang yang mana dirinya menyatakan bahwa pada saat bola diumpan oleh pemain Persebata, pemain pencetak gol masih berada pada posisi onside sehingga gol tersebut adalah sah dan keputusan wasit benar.

Menurut Eddy Namang, bahwa proses jebakan offside yang dilakukan oleh pemain bertahan Perserond cukup terlambat, sehingga sang pencetak gol tidak bisa dikatakan dalam posisi offside.

Dirinya kembali menegaskan bahwa meskipun surat protes yang dilayangkan oleh Askab PSSI Rote Ndao tidak akan bisa merubah hasil pertandingan yang ada.

Baca Juga: Honorer Nakes Siap Direkrut Jadi PPPK, Menpan RB Azwar Anas: Bukan Hanya Soal Jumlah, Lalu Apa?

"Tetapi apapun itu tidak akan bisa merubah hasil pertandingan karena keputusan wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Jika terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh wasit, maka sanksinya akan diberikan kepada person wasitnya bukan untuk membatalkan hasil pertandingan," tegas Eddy Namang.

Sebelum mengakhiri pembicaraan, Daniel kembali menekankan bahwa untuk membersihkan Persebata dari tuduhan mafia pertandingan maka tiga kata kunci harus dipertahankan.

Baca Juga: Profil dan Sepak Terjang Pangeran Charles, Raja Inggris yang Baru Menggantikan Ratu Elizabeth II

Tiga kata kunci itu yakni sang pencetak gol pertama itu sah dan keputusan wasit tidak dapat diganggu gugat.

"Sah tidak selalu benar, dan benar tidak selalu sah. Untuk membersihkan Persebata dan baleo Mania dari tuduhan mafia pertandingan maka tiga kata kunci itu harus dipertahankan. Dan untuk mempertahankan agar Persebata tetap melaju, maka Keputusan wasit tidak dapat dibatalkan oleh pihak manapun," pungkasnya.***

Editor: Max Werang

Tags

Terkini

Terpopuler