Terkait syair yang disertakan bersamaan dengan pementasan tarian Belu Belen, Fransiskus menuturkan, semuanya tergantung situasi, bisa juga berupa cerita tentang kehidupan suku-suku di Lewotana (kampung halaman, red) dan sejarah asal muasal suku.
Adapun busana yang dikenakan para penari Belu Belen ini yakni Nidok, Kenobo, Belaon, Nile Sidok, dan Kala Bala atau gelang gading.
Nidok adalah aksesoris kepala untuk perempuan, sementara Kenobo merupakan aksesoris untuk laki-laki. Nidok dan Kenobo adalah simbol kehormatan untuk tamu.
“Belaon adalah lambang kewanitaan, lambang kesuburan seorang wanita. Nile Sidok melambangkan cinta dan ketulusan, dan Kala Bala atau gelang gading melambangkan pengorbanan,” pungkasnya.***