Renungan Katolik Rabu Abu 14 Februari 2024: Simak 3 Program di Masa Puasa Menurut Pesan Yesus

13 Februari 2024, 17:52 WIB
Ilustrasi Renungan Katolik Rabu Abu 14 Februari 2024. /Pixabay/GiniGeo_Photography

FLORESTERKINI.com – Renungan Katolik Rabu Abu atau awal Masa Prapaskah bagi umat kristiani berikut ini akan mengantar kita hingga sampai pada tiga pesan penting yang disampaikan Yesus soal pertobatan di Masa Puasa.

Sebelumnya, umat sekalian akan lebih dulu diperdengarkan Bacaan Kitab Suci dari Kitab Yoel 2:12-18, Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 5:20 - 6:2, dan Injil Matius 6:1-6.16-18.

Saudari-Saudara terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus! Hari ini, ketika kita memasuki Masa Puasa atau Prapaskah, Nabi Yoel menyerukan: “Koyaklah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia”.

Baca Juga: Distribusi Logistik Pemilu ke Desa Hokor, Petugas Berjibaku Jalan Kaki Taklukkan Jalan yang Rusak Berat

Oleh karena Tuhan itu “pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia”, kita yang lemah dan berdosa selalu boleh datang kepada-Nya dan memohon ampun.

Sementara Rasul Paulus dalam Bacaan Kedua lebih lanjut menegaskan bahwa inilah saat rahmat yang diberikan kepada kita. “Sebab Allah berfirman: 'Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau'. Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; hari ini adalah hari penyelamatan itu” (2Kor. 6:2).

3 Program di Masa Puasa Menurut Pesan Yesus

Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan tiga hal utama dalam menjalani masa pertobatan, yakni beramal secara tersembunyi, berdoa dalam sunyi, dan berpuasa tanpa memamerkan diri.

Baca Juga: Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu Sikka Bongkar Paksa Sejumlah Alat Peraga Kampanye

Beramal secara tersembunyi dilakukan dengan niat murni untuk menolong sesama dan memuliakan Tuhan, bukan untuk menonjolkan diri agar dipuji oleh orang lain di sekitar kita.

Kemudian terkait berdoa dalam sunyi, doa berarti mengangkat hati kepada Tuhan, atau lebih tepat masuk ke dalam hati Tuhan. Dalam hati Tuhan Maha Agung yang merangkul semesta ciptaan itulah kasih kita pun dimurnikan untuk menjangkau siapa saja yang membutuhkan.

Terakhir, berpuasa tanpa memamerkan diri, bahwa dengan berpuasa, kita membatasi kebutuhan dan kesenangan pribadi supaya kita bisa beramal kepada sesama. Puasa menguatkan solidaritas dan bela rasa bagi mereka yang menderita.

Ketiga program di Masa Tobat atau Puasa itu merupakan kesatuan tindakan ibadah sejati yang berkenan pada Tuhan dan menguduskan kita menjadi umat-Nya. Semoga firman Tuhan ini menuntun kita untuk menjalani Masa Tobat dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Diduga Ada Praktik Politik Uang di Kupang Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Bakal Tindak Tegas Jika Terbukti Benar

Doa

Tuhan, tanda abu yang kami terima hari ini menyadarkan bahwa manusia hanya setitik debu di hadirat-Mu. Namun kasih sayang-Mu tiada berhingga. Maka baruilah dan hidupkanlah kami dalam Roh Kudus menjadi umat suci yang berbakti pada-Mu.

Awal Masa Puasa ini bertepatan dengan Pemilihan Umum di Indonesia. Bimbinglah bangsa kami untuk melakukan pertobatan nasional dari tindak kekerasan melawan hak-hak asasi manusia.

Sinarilah rakyat Indonesia dengan ilham Roh Kudus untuk memilih pemimpin-pemimpin yang baik, agar kami boleh hidup bersama dalam suasana aman dan damai sejahtera seturut kehendak-Mu yang kudus. Amin.***

Disclaimer: Renungan Katolik ini sejatinya disusun dan dibawakan oleh Pater Leo Kleden SVD, kemudian dibagikan lagi di sini dengan perubahan seperlunya, dengan maksud dan tujuan evangelisasi di media sosial.

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler