Atas saran para profesor, saya sendiri juga mulai menaruh minat pada pendidikan di seminari milik SVD. Setelah praktik dan berada di tahun pertama teologi, atas saran Pater Piskaty, saya menulis surat ke berbagai seminari SVD, atau tempat di mana SVD bekerja, dan menanyakan mata pelajaran apa saja yang mereka perlukan untuk para misionaris muda.
Pertama saya mendapat balasan dari Tagaytay dan Vigan. Vigan mencari seseorang untuk hukum kanonik dan bidang-bidang lain yang tidak saya minati. Tagaytay menulis bahwa mereka mencari seseorang untuk filsafat barat. Hal ini menarik minat saya dan karena itu saya mulai menghadiri kuliah tambahan di bidang filsafat. Secara khusus, saya ingat sebuah kuliah dari Josef Salmen tentang hubungan antara teori dan praktik dalam sejarah pemikiran Barat, yang memberikan saya banyak wawasan yang masih berharga bagi saya sampai sekarang.
Sekitar setahun kemudian saya mendapat balasan dari Ledalero dan mereka menulis bahwa mereka secara praktis mencari orang untuk semua bidang, jadi saya menyadari bahwa inilah tantangan besar yang harus dihadapi.
Segera setelah itu, Pater Karl Müller, yang saat itu menjabat sebagai Wakil General, datang ke St. Gabriel. Saya berbicara dengannya dan dia mengatakan kepada saya bahwa mereka sedang mencari seseorang untuk Ledalero dan bahwa saya pasti akan mendapatkan penunjukan di sana jika saya mau.
Jadi “petitio missionis” saya cukup singkat: Ledalero, eksegese Perjanjian Baru atau Dogmatik. Saya pikir saya akan mendapatkan eksegese, karena untuk Dogmatik Pater Vlooswijk masih cukup aktif, sementara di Ledalero tidak ada profesor untuk eksegese. Namun, Generalat memutuskan Pater Heekeren untuk juga datang ke Ledalero sebagai seorang ekseget, hal yang tidak saya ketahui sebelumnya, sehingga saya akhirnya memilih mata kuliah Dogmatik.
Saya sebenarnya tidak mempunyai motto tahbisan. Tetapi karena di paroki asal saya, sudah menjadi kebiasaan umat, bahwa “gambar Primiz” diletakkan di buku doa mereka, sebagai pengingat agar terus mendoakan para imamnya. Itulah sebabnya saya menulis pada kartu tahbisan saya: “Berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan tersebar dan dimuliakan” (bdk. 2 Tes 3,1).
Baca Juga: Link Pendaftaran Mahasiswa Baru IFTK Ledalero untuk 5 Prodi, Tanpa Tes Masuk dan Biaya Daftar