Renungan Katolik Minggu Palma 24 Maret 2024: Di Manakah Engkau Berdiri Ketika Ia Disalibkan?

- 23 Maret 2024, 07:32 WIB
Ilustrasi. Renungan Katolik Minggu Palma 24 Maret 2024.
Ilustrasi. Renungan Katolik Minggu Palma 24 Maret 2024. /Kolase Foto FLORESTERKINI.com/Pixabay

FLORESTERKINI.com – Tidak terasa umat Katolik di seluruh dunia akan memasuki Pekan Suci. Di tengah refleksi seputar pengorbanan dan penebusan Yesus atas dosa-dosa, kita akan diantar untuk sejenak merenungkan peristiwa seputar Minggu Palma, sebagai awal dari masa Pekan Suci itu. Berikut selengkapnya Renungan Katolik Minggu Palma 24 Maret 2024.

Sebelumnya untuk diketahui, ada dua bagian besar dari perayaan Minggu Palma, yakni perarakan diiringi daun palma atau palem yang mengingatkan peristiwa Yesus masuk ke Kota Yerusalem, dan bagian kedua adalah Ekaristi dengan inti perayaan seputar kisah sengsara Yesus Kristus.

Di bagian pertama, umat akan diperdengarkan Bacaan Kitab Suci dari Injil Markus 11:1-10, sebelum pemberkatan daun palma dan prosesi. Di sini, kita bersorak-sorai mengarak Yesus masuk ke Yerusalem dengan daun palma, sebagai tanda bahwa kita menyambut Dia penuh sukacita sebagai Juruselamat kita.

Baca Juga: Usai Dirawat di RSUD Pasca Partus di Kapal Motor Basa Raya, Duo Ose Kembali ke Titehena Solor

Sementara di dalam Ekaristi, kita akan mendengar Bacaan Suci dari Kitab Nabi Yesaya 50:4-7 (Bacaan Pertama), Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi 2:6-11 (Bacaan Kedua), dan Injil Markus 14:1-15: 47. Semua bacaan ini menggambarkan kisah sengsara Yesus.

Saudari-Saudara terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus yang disalibkan! Di dalam Bacaan Pertama, Yesaya bernubuat tentang sosok Hamba Tuhan yang rendah hati, setia, dan tabah menderita.

“Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku dan pipiku kepada mereka yang mencabut janggutku… Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi”, tulis Yesaya.

Baca Juga: Intens Gempur Stunting, TPPS Solor Barat Pantau Pelaksanaan Juri Gizi

Kemudian di dalam Bacaan Kedua, Rasul Paulus menulis bahwa Yesus Putra Allah menghampakan diri dengan taat pada Bapa sampai mati, bahkan sampai mati di salib. “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan memberi Dia nama yang mengatasi segala nama” (Flp. 2:7.9).

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x