FLORESTERKINI.com – Istilah mudik untuk hampir seluruh warga Indonesia sungguh sangat tidak asing. Meski istilah ini lebih akrab digunakan pada momentum menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan oleh umat Muslim, penggunaan istilah ini kerap menyasar ke seluruh pemeluk agama di Indonesia.
Lalu, apa arti dari istilah mudik itu? Mengapa lebih sering digunakan ketika menjelang Lebaran atau Idul Fitri? Berikut penjelasannya!
Istilah mudik diketahui berasal dari singkatan atau gabungan dua kata bahasa Jawa, yakni mulih dan dilik, yang berarti pulang sebentar.
Baca Juga: Umat Muslim Wajib Tahu! Begini Cara Bayar Zakat Fitrah 2024 Secara Online dan Offline
Kata mudik kemudian diartikan sebagai aktivitas pulang ke tempat asal (kampung) dalam waktu yang tidak lama untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar.
Kata mudik sendiri sebenarnya tidak memiliki kaitan dengan perayaan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Karena dalam bahasa Jawa Ngoko, kata itu cenderung bermakna 'udik' atau kampung, desa, dusun atau daerah yang berlawanan dengan kota.
Dalam perkembangannya, aktivitas pulang kampung lebih sering dilakukan oleh orang-orang yang tinggal bekerja di daerah kota pada momen-momen tertentu seperti liburan panjang.
Baca Juga: Diduga Keracunan Takjil, Puluhan Warga di Jember Harus Dapatkan Perawatan Medis
Salah satu momen liburan panjang yang memungkinkan banyak waktu untuk bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman adalah Lebaran atau Idul Fitri.