Korea Utara Mengkritik Keputusan AS yang Menyediakan Kapal Selam Bertenaga Nuklir untuk Australia

- 21 September 2021, 09:47 WIB
 Korea Utara telah mengkritik keputusan AS yang menyediakan kapal selam bertenaga nuklir ke Australia.
Korea Utara telah mengkritik keputusan AS yang menyediakan kapal selam bertenaga nuklir ke Australia. /Pixabay/scholty1970

FLORES TERKINI – Korea Utara telah mengkritik keputusan AS yang menyediakan kapal selam bertenaga nuklir ke Australia.

Kritikan ini menyinggung kesepakatan sebagai "sangat tidak diinginkan dan berbahaya" dan memperingatkan tindakan balasan yang tidak ditentukan.

Lebih jauh, ada dampak yang akan direspon selebihnya, jika itu merusak keamanan Korea Utara.

Baca Juga: Australia Batalkan Pembelian Kapal Selam Prancis hingga Memicu Pertikaian Diplomatik

Sebagaimana dilansir Aljazeera, Senin 20 September 2021, media resmi menerbitkan komentar yang dikaitkan dengan seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Komentar itu menyebut perjanjian antara Amerika Serikat, Inggris dan Australia "tindakan yang sangat tidak diinginkan dan berbahaya.

Lebih lanjut, tindakan tersebut akan mengganggu keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Juga: Isaacman dan Beberapa Turis Luar Angkasa Sudah Kembali ke Bumi setelah Tiga Hari Mengorbit

Mereka menambahkan bahwa ada risiko langkah tersebut dapat memicu reaksi berantai dari perlombaan senjata.

Korea Utara akan mengambil tindakan balasan yang sesuai jika hal itu berdampak buruk pada keamanan negara.

Hal ini ditegaskan kepala seksi Berita Asing dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara kepada kantor berita resmi Korea Central News Agency.

Baca Juga: Isaacman sebagai Sosok Miliarder Ketiga yang Ikut Diluncurkan dalam Penerbangan Pribadi Pertama SpaceX

AS, Australia, dan Inggris mengumumkan kemitraan keamanan trilateral mereka untuk Indo-Pasifik pekan lalu.

Lebih jauh, mereka berbagi teknologi untuk melengkapi Australia dengan setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir tetapi bersenjata konvensional.

Perjanjian tersebut telah memicu reaksi marah di Prancis, sekutu lama yang telah memiliki kontrak dengan Australia untuk memasoknya dengan 12 kapal selam konvensional, membuat Paris menarik duta besarnya dari Canberra dan Washington, DC.***

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah