Berhasil Potret Matahari dari Jarak Dekat, ESA dan NASA Berikan Tampilan Visual yang Menakjubkan

- 3 April 2022, 10:41 WIB
Foto matahari dari jarak terdekat yang diabadikan oleh Solar Orbiter ESA dan NASA.
Foto matahari dari jarak terdekat yang diabadikan oleh Solar Orbiter ESA dan NASA. /ANTARA/ESA

FLORES TERKINI - ESA (European Space Agency) dan NASA (The National Aeronautics and Space Administration) berhasil memotret matahari dari jarak dekat yang menghasilkan tampilan visual yang menakjubkan.

Pengambilan gambar matahari dengan pesawat luar angkasa tersebut dengan hasil resolusi tertinggi berupa cakram penuh, atmosfer luar, dan korona yang pernah diambil dari Extreme Ultraviolet Imager (EUI), sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Gambar lain yang diambil oleh instrumen Spectral Imaging of the Coronal Environment (SPICE) mewakili gambar matahari penuh pertama dari jenisnya dalam 50 tahun.

Baca Juga: Beberapa Negara Ini Bakal Longgarkan Kebijakan Penggunaan Kripto, Jumlah Investor Indonesia Melejit?

Sejauh ini, gambar tersebut merupakan yang terbaik, diambil pada panjang gelombang Lyman-beta dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh gas hidrogen.

Gambar diambil ketika Solar Orbiter berada pada jarak sekitar 75 juta kilometer, setengah jalan antara dunia kita dan bintang induknya.

Solar Orbiter itu sendiri merupakan misi luar angkasa kerja sama internasional antara ESA dan NASA.

Baca Juga: Legenda Sepakbola Inggris Ini Beli Kain Songket dari Manggarai, Pelaku UMKM: Saya Bangga!

Teleskop resolusi tinggi EUI mengambil gambar dengan resolusi spasial yang begitu tinggi, sehingga pada jarak sedekat itu diperlukan sebuah mosaik 25 gambar individu untuk menutupi seluruh matahari.

Gambar diambil satu demi satu, gambar penuh diambil selama lebih dari empat jam karena setiap mosaik membutuhkan waktu sekitar 10 menit, termasuk waktu untuk pesawat ruang angkasa menunjuk dari satu segmen ke segmen berikutnya.

Secara total, gambar akhir berisi lebih dari 83 juta piksel dalam petak 9148 x 9112 piksel. Sebagai perbandingan, gambar ini memiliki resolusi sepuluh kali lebih baik daripada yang dapat ditampilkan oleh layar TV 4K.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Kebakaran Terjadi di Tengah Pesta Pernikahan, Pengantin dan 15 Orang Tewas

EUI mencitrakan matahari pada panjang gelombang 17 nanometer, di wilayah ultraviolet ekstrem dari spektrum elektromagnetik.

Hal itu mengungkapkan atmosfer bagian atas matahari, korona, yang memiliki suhu sekitar 1 juta derajat Celcius.

Pada posisi pukul dua (dekat gambar bumi untuk skala) dan posisi pukul delapan di tepi matahari, filamen gelap dapat terlihat menonjol dari permukaan.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Pulau Solor Tembus Rp145 Ribu, Pedagang Eceran Mogok Jual

“Tonjolan” itu cenderung meletus, melemparkan sejumlah besar gas korona ke luar angkasa dan menciptakan badai “cuaca antariksa”.

Selain EUI, instrumen SPICE juga merekam data selama penyeberangan. Ini juga perlu disatukan sebagai mosaik.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah