Cerpen First Night With Mary, Menyibak Sisi Lain Ziarah Hidup Stephen Hawking dalam Sentuhan Imajinasi

- 31 Agustus 2021, 07:09 WIB
Ilustrasi kegelapan di malam hari.
Ilustrasi kegelapan di malam hari. /PIXABAY/webandi/

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 31 Agustus 2021, Leo, Virgo, Libra, Scorpio: Cintamu Sedang Terombang-ambing

 

 

FIRST NIGHT WITH MARY
Cerpen Karya Eto Kwuta

Senja Mei memerah di kaki langit St. Albans, London. Langit mendung, lalu mengoyakkan hujan ricik-ricik kecil sambil mengencingi kota katedral yang menyeramkan itu.

St. Albans, kota terpencilku di tahun 1950-an. Kota orang-orang yang mencari keheningan. Keluargaku tiba di tahun ini seperti yang lain, lantaran aku lahir di masa Perang Dunia II. Kehancuran kota sudah terjadi semenjak aku lahir pada 8 Januari 1942.

Usiaku sembilan tahun, dan aku sudah cukup umur untuk melihat segala kehancuran yang merampas semuanya di muka bumi.

Baca Juga: 10 Candi Warisan Leluhur yang Menjadi Simbol Mistis dan Tempat Wisata Paling Unik di Indonesia

Ayahku Frank dan ibuku Isobel adalah dua orangtua yang sungguh-sungguh mempertahankan kehidupan intelektual ortodoks.

Di rumah, pada sudut-sudut kamar di atas meja, tempat tidur, dan di mana-mana, selalu saja ditumpuki buku-buku milik ayah dan ibu, sehingga wajar kalau aku berteman dengan buku-buku, bermain dengan buku, membuka buku, lalu membaca buku-buku.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah