Dewan Pembangunan Nasional Taiwan memperkirakan bahwa bergabung dengan CPTPP akan membantu ekonomi Taiwan tumbuh sebesar 2 persen, sedangkan tidak bergabung akan mengakibatkan ekonomi menyusut 0,5 persen.
Dua alasan utama Taiwan ingin bergabung adalah untuk mendiversifikasi ekonominya jauh dari chip komputer dan juga jauh dari China, kata Nick Marro, analis utama untuk perdagangan global di Economist Intelligence Unit dilansir Aljazeera.
Baca Juga: Izin Usaha OVO Finance Indonesia Dicabut OJK, Begini Tanggapan Head of Public Relations OVO
“Saat ini (Taiwan) sangat fokus pada chip; tetapi industri lain seperti kimia, plastik, otomotif, suku cadang mobil, semuanya dibayangi oleh TIK dan teknologi,” kata Marro.
“CPTPP mungkin menjadi salah satu jalan bagi industri ini untuk menemukan lebih banyak ekonomi pasar dan memungkinkan mereka untuk tumbuh dan memungkinkan ekonomi Taiwan menjadi lebih beragam,” tambahnya.
Taiwan sudah siap untuk melakukan lebih banyak bisnis dengan negara-negara CPTPP, yang menyumbang hampir seperempat dari perdagangan internasional pulau itu, menurut data pemerintah, dan memasuki blok tersebut dapat membantunya berkembang lebih jauh.
Kesepakatan itu juga akan membantu Taiwan lebih berintegrasi ke dalam ekonomi global meskipun isolasi diplomatiknya sebagai negara demokrasi yang hanya diakui oleh 15 negara.***