Cek Fakta: Tes PCR Sama dengan Vaksinasi sehingga Membahayakan Nyawa Manusia?

28 Februari 2022, 20:45 WIB
Ilustrasi tes PCR. /Carlo Allegri/Reuters

FLORES TERKINI - Beredar sebuah kabar di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa tes PCR sama dengan vaksinasi.

Klaim yang dibagikan dalam bahasa Korea tersebut berdalih pernyataan itu berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Johns Hopkins.

Dalam unggahan tersebut juga disebut bahwa untuk menolak semua tes PCR Universitas Johns Hopkins karena hal tersebut dapat membahayakan pasien yang terus-terusan mendapatkan vaksinasi jika melakukan tes PCR berulang kali.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming MNCTV 1 Maret 2022, Saksikan Cinta Anak Soleh dan Blockbuster

“#Tes PCR sama dengan mendapatkan vaksin, mereka Tolak semua tes PCR dari Peneliti Johns Hopkins karena berbahaya. Para peneliti di Universitas Johns Hopkins melakukan tes PCR. Menerima itu seperti mendapatkan vaksin. berbicara Penyanyi Sejati Geno. PCR tidak berarti itu berbahaya jika ditolak semuanya!! Sebuah studi Universitas Johns Hopkins mengembangkan bahwa mendapatkan tes PCR seperti mendapatkan vaksin Sumber: Truth Singer Festival,” demikian narasinya seperti dikutip dari covid19.go.id.

Postingan dengan klaim bahwa tes PCR sama dengan vaksinasi. covid19.go.id

Lantas, apakah klaim tersebut berdasar dan benar-benar valid serta dapat dipertanggungjawabkan?

Faktanya, dalam penelitian yang dirujuk pada unggahan tersebut tidak ditemukan penyebutan tes PCR.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Indosiar 1 Maret 2022, Nonton Big Match Persija Jakarta vs Persib Bandung

Unggahan tersebut telah menyalahartikan (misrepresented) penelitian yang dilakukan Universitas Johns Hopkins pada tahun 2020.

Sementara itu, Juru Bicara Universitas Johns Hopkins mengklarifikasi bahwa informasi tersebut merupakan salah dan tidak akurat, karena sama sekali tidak ada kaitannya dengan tes PCR dan vaksinasi.

Dengan demikian, klaim bahwa melakukan tes PCR sama dengan mendapatkan vaksinasi merupakan informasi yang salah dan termasuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: covid19. go id

Tags

Terkini

Terpopuler