Fakta atau Hoaks? Kulit Bayi Baru Lahir Melepuh Gegara Sang Ibu Vaksin Covid-19 Saat Hamil

9 Maret 2022, 17:01 WIB
Hoaks terkait kulit bayi yang melepuh gegara sang ibu sewaktu hamil menerima vaksin Covid-19. /Dok. covid19.go.id

FLORES TERKINI - Baru-baru ini seorang pengguna media sosial Facebook mengunggah tangkapan layar dari postingan di Instagram berupa foto yang mengklaim bahwa kulit bayi baru lahir melepuh setelah sebelumnya sang ibu yang sedang hamil menerima Vaksin Covid-19.

Postingan yang diunggah pemilik akun FB dengan nama Aris Somalia itu seketika heboh dan mendapat beragam tanggapan dari sejumlah pengguna FB.

Terpantau di kolom komentar pada unggahan Aris Somalia, tidak sedikit pengguna FB yang meyakini bahwa klaim tersebut merupakan hoaks.

Baca Juga: Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun, Para Pekerja atau Buruh Wajib Tahu!

Lantas bagaimana postingan dan klaim tersebut dapat dibuktikan sebagai hoaks sebagaimana keyakinan banyak pengguna medsos tersebut? Berikut penjelasannya!

Dikutip dari covid19.go.id, Dokter Spesialis Patologi Klinik Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp. PK (K), Ph.D, FISQua mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada bukti bahwa vaksinasi Covid-19 saat hamil dapat menyebabkan kulit bayi yang baru lahir melepuh.

“Kalau itu suatu kasus nyata, maka tentu penelusuran, Tim Komnas KIPI yang menjawabnya. Tapi kalau itu gambar yang disambung-sambungkan, maka sampai saat ini tidak terbukti hubungan antara vaksinasi Covid-19 saat hamil dengan kejadian tersebut,” kata dr. Tonang.

Baca Juga: BUKU HARIAN SEORANG ISTRI Rabu 9 Maret 2022: Dapat Kiriman Misterius, Bu Farah Kena Karma dan Diusir Nek Ratu

Menurut dr. Tonang, gangguan pada kulit bayi ada beberapa jenis. Pertama, Hemolytic Disease of Newborn (HDN), yakni penggumpalan dan pecah (lisis)-nya eritrosit (sel darah merah) janin atau bayi baru lahir.

Hal ini diakibatkan oleh ketidakcocokan (incompatibilitas golongan darah rhesus) antara ibu dan janin yang dikandungnya.

Ketidakcocokan itulah yang memicu reaksi imunologi hingga berujung pada penggumpalan dan pecahnya sel darah merah janin.

Baca Juga: Horoskop Sagitarius, Aquarius, Capricorn, Pisces Besok Kamis 10 Maret 2022: Aquarius Merasa Kreatif dan Lincah

Kemudian ada juga yang disebut Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (S4). Hal ini terjadi karena infeksi oleh bakteri Staphylococcus Aureus. Bakteri tersebut memicu peradangan berat sampai kulit bisa mengelupas. Biasanya terjadi pada bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan daya tubuh melemah (immunocompromised).

“Angka kejadiannya sangat jarang, tapi harus selalu diwaspadai. Jadi kedua penyakit tersebut tidak berhubungan dengan pemberian vaksin pada ibu hamil. Sebelum era Covid-19 pun, pada ibu hamil kadang diberikan vaksinasi Tetanus Toksoid untuk mencegah risiko infeksi tetanus,” ujar dr. Tonang.

Senada seperti dijelaskan di laman alodokter.com, Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS) adalah penyakit kulit akibat infeksi bakteri Staphylococcus Aureus.

Baca Juga: Horoskop Leo, Virgo, Libra, Scorpio Besok Kamis 10 Maret 2022: Virgo Evaluasi Cara Berpikir

Bakteri Staphylococcus Aureus umumnya normal hidup di kulit orang dewasa tanpa menimbulkan penyakit.

Namun masalah baru akan muncul ketika bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, kemudian melepaskan racun yang merusak kulit.

Dijelaskan juga bahwa SSSS cenderung terjadi pada bayi baru lahir dan anak-anak di bawah lima tahun. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh dan fungsi ginjal mereka belum berkembang dengan sempurna. Orang dewasa dengan kekebalan tubuh lemah dan gangguan fungsi ginjal juga rentan terkena kondisi ini.

Seseorang bisa tertular SSSS bila berbagi pakai handuk dengan penderita. Penularan SSSS juga dapat terjadi jika tidak sengaja terpapar percikan ludah ketika penderita batuk atau bersin.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: covid19. go id Alodokter

Tags

Terkini

Terpopuler