Inspektur meyakinkan Niranjan bahwa mereka akan menemukan pelakunya secepatnya. Inspektur lalu pergi.
Niranjan meminta air pada Madhvi. Madhvi menangis saat melihat bercak darah di baju Niranjan. Dia lalu meminta Niranjan untuk melepaskan kasus yang sedang diurusnya.
Baca Juga: RENUNGAN HARIAN KATOLIK Rabu 22 Juni 2022: Dari Buahnyalah Kalian akan Mengenal Mereka
Tapi Niranjan meyakinkan Madhvi bahwa dia akan baik-baik saja. Niranjan masih merasa bertanggung jawab penuh untuk mendapatkan keadilan bagi keluarganya. Dia menolak untuk mundur dan tak gentar sedikitpun.
Madhvi masih ingin Niranjan melepaskan kasus itu. Madhvi mengatakan kalau keluarga itu sangat membutuhkan Niranjan.
Namun sekali lagi, Niranjan meyakinkan Madhvi bahwa tidak ada hal buruk yang akan terjadi padanya dan dia akan memenangkan kasus itu. Niranjan lalu meminta Madhvi untuk berserah pada dewa.
Baca Juga: SEDIH! Kisah Bocah Somalia, Pura-pura Jadi Siswa demi Dapatkan Sesuap Makanan
Sementara polisi kian gencar berusaha menemukan pelaku rencana pembunuhan Niranjan. Sketsa wajah preman MLA berupa poster pun dipasang di sekitar wilayah kediaman Niranjan.
Suatu ketika, seorang preman MLA yang tak sengaja melintas di tempat itu melihat poster bergambar rekan-rekannya. Dia lalu bergegas pergi melaporkan hal itu kepada bosnya.
Lantas, siapakah sesungguhnya dalang di balik percobaan pembunuhan Niranjan? Akankah pelakunya ditemukan?