Bicara dengan Perdana Menteri Israel, Joe Biden Dukung Hak Israel Mempertahankan Diri

13 Mei 2021, 19:41 WIB
Joe Biden sebut Amerika Serikat mendukung serangan pertahanan diri dari Israel. /REUTERS/Leah Millis

FLORES TERKINI - Konflik antara Israel dan Palestina terus memanas. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Hamas terus melakukan serangkaian serangan roket ke Israel.

Beberapa waktu yang lalu, organisasi Islam Palestina tersebut tak main-main dengan ucapannya untuk melakukan serangan roket guna memborbardir sejumlah kota di Israel.

Dilansir dari Reuters, Penguasa Islam di Gaza, Hamas mengatakan telah menembakkan lebih dari 130 roket ke Tel Aviv, Israel, pada Selasa, 11 Mei 2021 malam.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Jumat 14 Mei 2021: Bu Farah Bongkar Masa Lalu Nana, Kevin Sampai Murka

Serangan roket besar-besaran tersebut sebagai tanggapan atas serangan udara Israel yang meratakan blok menara di jalur itu.

"Kami sekarang melaksanakan janji kami (dengan) meluncurkan serangan roket besar-besaran terhadap Tel Aviv dan sekitarnya, dengan 130 roket, sebagai tanggapan atas penargetan musuh terhadap menara tempat tinggal," kata sayap bersenjata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Menanggapi kisruh tersebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden angkat bicara. Dilansir dari The New York Times, Presiden Biden mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dari pada hari Rabu, 12 Mei 2021.

Baca Juga: Kabar Baik dan Buruk dari Ikatan Cinta 14 Mei 2021: Andin Hamil, Reyna Mati-matian Menolak Punya Adik

Pembicaraan tersebut, diakui Biden, terjadi di tengah meningkatnya pertempuran antara Israel dan Palestina, di mana Biden menegaskan dukungan yang tak tergoyahkan bagi hak Israel untuk mempertahankan diri.

"Tetapi Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri ketika Anda memiliki ribuan roket terbang ke wilayah Anda," kata Joe Biden.

Menurut pembacaan seruan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Biden mengutuk serangan roket di Israel dan menambahkan bahwa posisi Amerika Serikat adalah bahwa Yerusalem menjadi tempat damai.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler