Kardinal Wilton Gregory, Sosok Kardinal Afro-Amerika Pertama, Ini Profilnya Singkatnya

- 17 Februari 2021, 04:17 WIB
Kardinal Wilton Gregory.
Kardinal Wilton Gregory. /Paul Fetters

FLORES TERKINI – Pimpinan Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus menulis sejarah baru pada tahun 2020 yang lalu. Ini disebut sejarah baru karena ia menunjuk sosok Afro-Amerika pertama dari Amerika Serikat (AS) untuk menjadi kardinal.

Sosok kardinal baru itu adalah Uskup Wilton Gregory. Nama Gregory diumumkan bersama 12 nama lainnya yang sudah dilantik oleh Paus pada, 28 November 2020 yang lalu.

Banyak umat Kristen Katolik dunia belum mengetahui sejarah baru ini. Bahwa Paus Fransiskus telah menunjukkan kepada dunia, khususnya dalam Gereja Katolik Roma, bahwa tak ada jarak di dalam semua perbedaan yang ada. Tentu, ini adalah sejarah baru yang selalu dikenang dalam sejarah Gereja.

Baca Juga: SINOPSIS Hujan di Balik Jendela, Film Berlatar Agama dan Budaya

Bagi Gregory sendiri apa yang diterimanya adalah sejarah baru, di mana dia saat ini merupakan satu-satunya uskup kulit hitam di Amerika Serikat saat ini.

Sosoknya yang murah senyum ini, membawa dirinya dipercayakan oleh Paus Fransiskus untuk menjadi cardinal sejak 2020 yang lalu sampai saat ini.

Yang Mulia Wilton Kardinal Gregory lahir 7 Desember 1947 di Chicago dari pasangan Wilton Sr. dan Ethel Duncan Gregory; dia memiliki dua saudara perempuan, Elaine dan Claudia. Dia bersekolah di St. Carthage Grammar School, di mana dia masuk Katolik. Dia menghadiri Quigley Preparatory Seminary South, Niles College (sekarang St. Joseph’s College Seminary) dari Loyola University dan St. Mary of the Lake Seminary.

Baca Juga: SINOPSIS Film Escape Plan 2 Hades, Saksikan Aksi Sylvester Stallone, Tayang Malam Ini di Trans TV

Ia ditahbiskan menjadi imam di Keuskupan Agung Chicago pada tanggal 9 Mei 1973, dan tiga tahun setelah penahbisannya dimulai studi pascasarjana di Institut Liturgi Kepausan (Sant 'Anselmo) di Roma. Di sana, ia memperoleh gelar doktor dalam liturgi sakral pada tahun 1980.

Setelah melayani sebagai pendeta rekanan Paroki Our Lady of Perpetual Help di Glenview, IL sebagai anggota fakultas Seminari St. Mary of the Lake di Mundelein dan sebagai pembawa acara untuk Kardinal John Cody dan Joseph Bernardin, dia ditahbiskan sebagai uskup organisasi pelengkap Chicago pada tanggal 13 Desember 1983.

Pada tanggal 10 Februari 1994, dia dilantik sebagai uskup ketujuh dari Keuskupan Belleville, IL di mana dia melayani selama sebelas tahun berikutnya. Pada tanggal 9 Desember 2004, Paus Santo Yohanes Paulus II menunjuk Uskup Gregory sebagai uskup agung keenam dari Keuskupan Agung Atlanta, dan dia dilantik pada tanggal 17 Januari 2005.

Baca Juga: Bangunan Sekolah di Manggarai Timur Ini Tampak Memprihatinkan, Dibangun Pertama pada 1955

Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Uskup Agung ketujuh dari Keuskupan Agung Washington pada tanggal 4 April 2019. Ia dilantik pada 21 Mei 2019. Pada 25 Oktober 2020, Paus Fransiskus menunjuk Uskup Agung Gregorius sebagai salah satu dari tiga belas kardinal baru dari seluruh dunia. Kardinal Gregorius diangkat oleh Paus Fransiskus ke Kolese Kardinal dalam Konsistori 28 November 2020 di Roma.

Kardinal Gregory saat ini menjabat sebagai Anggota Dikasteri Vatikan untuk Kaum Awam, Keluarga dan Kehidupan dan Dewan Pengawas untuk Yayasan Kepausan.

Selain itu, ia adalah Ketua Bersama Katolik dari Konsultasi Dewan Sinagog Nasional untuk Konferensi Waligereja Katolik Amerika Serikat (USCCB).

Baca Juga: Dituding Manfaatkan Dayana hingga Sempat Tolak Tawaran 200 Juta, Begini Penjelasan Fiki Naki

Kardinal Gregory adalah Kanselir Universitas Katolik Amerika dan Ketua Dewan Pengawas untuk The Basilica of the National Shrine of the Immaculate Conception.

Dirinya telah memberikan peran besar dan utama di gereja A.S. Pada November 2001, dia terpilih sebagai presiden Konferensi Uskup Katolik AS (USCCB) setelah tiga tahun sebagai wakil presiden di bawah Uskup Joseph Fiorenza dari Keuskupan Galveston-Houston.

Selama masa jabatannya, krisis pelecehan seksual oleh imam atau pastor Katolik meningkat; dan di bawah kepemimpinannya, para uskup menerapkan "Piagam Perlindungan Anak dan Orang Muda”.

Baca Juga: Jadi Buronan Tiga Tahun, Tersangka Kasus Tipikor di TTU Akhirnya Diringkus Kejaksaan

Sejak saat itu, namanya dikenal karena usaha dan kerja kerasnya dalam memperjuangkan krisis pelecehan seksual yang melibatkan para pastor Katolik.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah