Amerika Serikat dan Inggris Mempertimbangkan Suntikan Penguat Covid-19 di Tengah Lonjakan Kasus Baru

- 20 September 2021, 09:29 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Freepik

Beberapa negara kaya, termasuk AS dan Inggris, sedang mempertimbangkan suntikan penguat virus corona di tengah lonjakan kasus baru-baru ini yang terkait dengan varian Delta yang sangat menular.

Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan ini menyerukan moratorium suntikan booster di tengah kekhawatiran tentang pasokan vaksin ke negara-negara miskin, di mana jutaan orang belum menerima suntikan pertama mereka.

Baca Juga: Veteran Perang Kemerdekaan Aljazair serentak Mantan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika Tutup Usia

Sekelompok ilmuwan internasional juga mengatakan pekan lalu bahwa bahkan dengan ancaman dari strain Delta, dosis booster untuk populasi umum tidak sesuai pada tahap pandemi ini.

"Setiap keputusan tentang perlunya peningkatan atau waktu peningkatan harus didasarkan pada analisis yang cermat dari data klinis atau epidemiologis yang terkontrol secara memadai, atau keduanya, yang menunjukkan pengurangan penyakit parah yang terus-menerus dan bermakna," tulis para ilmuwan dalam jurnal medis The Lancet sebagaimana dilansir dari Aljazeera.

Dr Anthony Fauci, yang merupakan kepala penasihat medis Presiden AS Joe Biden, pada hari Minggu memuji rencana dewan penasihat FDA untuk meliput sebagian besar orang Amerika.

Namun dia menekankan bahwa “ini bukan akhir dari cerita” berdasarkan data yang muncul dan mengatakan bahwa panduan tersebut kemungkinan akan diperluas dalam beberapa minggu hingga bulan mendatang.***

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah