Protes dan Kemarahan Publik Meledak Kala Perdana Menteri Kamboja Hun Sen Kunjungi Myanmar

- 7 Januari 2022, 17:48 WIB
PERDANA Menteri Kamboja Hun Sen (kanan). Perdana Menteri Kamboja Hun Sen telah mendarat di Myanmar menjelang pertemuan dengan pemimpin kudeta Min Aung Hlaing.
PERDANA Menteri Kamboja Hun Sen (kanan). Perdana Menteri Kamboja Hun Sen telah mendarat di Myanmar menjelang pertemuan dengan pemimpin kudeta Min Aung Hlaing. /TANG CHHIN SOTHY/AFP

FLORES TERKINI – Perdana Menteri Kamboja Hun Sen telah mendarat di Myanmar menjelang pertemuan dengan pemimpin kudeta Min Aung Hlaing.

Kunjungan tersebut diiringi dengan protes di Myanmar dan kritik dari kelompok hak-hak sipil atas perjalanan itu, yang pertama oleh seorang pemimpin asing sejak militer merebut kekuasaan hampir setahun lalu.

Hun Sen, yang telah menyapu bersih oposisi politik di Kamboja, tiba di Naypyidaw sesaat sebelum pukul 04:00 GMT dan digambarkan sedang disambut oleh menteri luar negeri militer Wunna Maung.

Baca Juga: Akibat Kerusuhan yang Terus Berlanjut, Polisi Ambil Tindakan Tegas untuk Para Pengunjuk Rasa di Kazakhstan

Dia kemudian berjalan di karpet merah yang diapit di kedua sisi oleh penjaga kehormatan tentara yang mengenakan tunik biru pucat dan celana panjang putih.

Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari tahun lalu, pada pagi hari parlemen yang baru terpilih di negara itu seharusnya bersidang, menangkap pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan anggota pemerintahannya.

Kamboja adalah ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat ini, yang tahun lalu menolak mengizinkan Min Aung Hlaing menghadiri pertemuan puncak tahunan kelompok itu karena kegagalannya membuat kemajuan pada “konsensus” April untuk mempromosikan dialog dan mengakhiri kekerasan.

Baca Juga: Pemerintah Belanda Akhiri Pendanaan untuk Kelompok Masyarakat Sipil Palestina, Ini Penyebab Utamanya

Wakil Direktur Regional Amnesty International untuk Penelitian Emerlynne Gil mengatakan diplomasi jahat Hun Sen bisa lebih berbahaya daripada kebaikan.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah