Bentuk gunungan yang seperti segitiga adalah simbol dari purwa, madya, dan wasana, yakni siklus kehidupan dari awal sampai akhir.
“Gunungan” juga merupakan lambang pergantian lakon atau cerita tentang bagaimana manusia berjuang dan berusaha untuk mengubah jalan hidupnya.
Bentuk “gunungan” yang mengerucut ke atas bermakna bahwa segala daya dan upaya manusia diserahkan kepada Yang Maha Kuasa.
Sementara itu, motif “batik kawung” mencerminkan semangat untuk berguna bagi sesama.
Di samping memadukan antara “gunungan” dan “batik kawung”, logo Presidensi G20 Indonesia juga sekaligus tampak sebagai “sulur” tanaman yang terus tumbuh.
“Sulur” menjadi representasi semangat pemulihan yang hijau, inklusif dan berkelanjutan; semangat untuk memanfaatkan momentum Presidensi G20 guna memastikan dunia build forward better.
Untuk melengkapi filosofi logo Presidensi G20 Indonesia, pada bagian bawah terdapat tulisan “G20 Indonesia”.