FLORES TERKINI - Indonesia secara resmi menerima Presidensi G20. Menurut Presiden Joko Widodo, kepercayaan yang diberikan ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi dunia.
G20 (Group of Twenty) sebagai forum yang beranggotakan 19 negara dengan skala ekonomi terbesar di dunia, ditambah dengan Uni Eropa.
Negara-negara yang termasuk dalam forum G20 tersebut adalah AS, Argentina, Brazil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Prancis, Rusia serta Uni Eropa.
Baca Juga: Alisia Rininta Kembali Hadir di Episode 204 Terpaksa Menikahi Tuan Muda, Ini Reaksi Abhimana
Terkait pelaksanaan G20 yang akan dilaksanakan di Indonesia untuk pertama kalinya, tema yang diangkat adalah Recover Together, Recover Stronger.
Tema tersebut merefleksikan semangat pulih bersama dunia, yang disimbolisasikan melalui logo Presidensi G20 Indonesia.
Sementara pembukaan G20 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan atau Kick Off G20 on Education and Culture diresmikan dengan dicabutnya simbol “gunungan”.
Baca Juga: Wisata Gunung Bromo Ditutup Total pada 3 Maret 2022
Sebelumnya, simbol “gunungan” tersebut diposisikan di tengah, namun kemudian ditancapkan kembali pada sisi sebelah kanan.
Lantas, apa makna pemindahan posisi “gunungan” pada proses tersebut? Dikutip dari indonesiabaik.id, prosesi mencabut dan menancapkan kembali “gunungan” di posisi yang berbeda pada dasarnya memiliki makna khusus.
Mencabut atau menarik “gunungan” mempunyai makna penjelmaan zat pertama manusia yang memiliki cipta, rasa, dan karsa.
Sedangkan alasan mengapa “gunungan” tidak lagi berada di tengah adalah “gunungan” menjadi simbol harapan dimulainya sebuah kehidupan atau babak baru seorang manusia.
Baca Juga: Kunjungi Wisata Religi Bunda Maria Segala Bangsa di Nilo, Desa Wuliwuitik-Maumere Kabupaten Sikka
Makna Logo G20 Indonesia Secara Keseluruhan
Warna dasar yang terpatri dalam logo G20 Indonesia adalah merah-putih, dengan desain yang memadukan memadukan siluet “gunungan” dan motif “batik kawung”.
Dengan itu, logo Presidensi G20 Indonesia dengan jelas menunjukkan identitas bangsa Indonesia.
Filosofi Gunungan menggambarkan simbol kehidupan di alam semesta, khususnya perpindahan waktu menuju babak baru.
Simbol “gunungan” tersebut sekaligus merepresentasi semangat dan optimisme masyarakat Indonesia, khususnya untuk pulih dari pandemi dan segera memasuki babak baru kehidupan.
Bentuk gunungan yang seperti segitiga adalah simbol dari purwa, madya, dan wasana, yakni siklus kehidupan dari awal sampai akhir.
“Gunungan” juga merupakan lambang pergantian lakon atau cerita tentang bagaimana manusia berjuang dan berusaha untuk mengubah jalan hidupnya.
Bentuk “gunungan” yang mengerucut ke atas bermakna bahwa segala daya dan upaya manusia diserahkan kepada Yang Maha Kuasa.
Sementara itu, motif “batik kawung” mencerminkan semangat untuk berguna bagi sesama.
Di samping memadukan antara “gunungan” dan “batik kawung”, logo Presidensi G20 Indonesia juga sekaligus tampak sebagai “sulur” tanaman yang terus tumbuh.
“Sulur” menjadi representasi semangat pemulihan yang hijau, inklusif dan berkelanjutan; semangat untuk memanfaatkan momentum Presidensi G20 guna memastikan dunia build forward better.
Untuk melengkapi filosofi logo Presidensi G20 Indonesia, pada bagian bawah terdapat tulisan “G20 Indonesia”.
Tulisan tersebut berwarna biru tua, yang merepresentasikan identitas Indonesia sebagai negara maritim dengan laut yang luas, kaya akan sumber daya dan memiliki kekuatan menghubungkan dunia dan bangsa.***