Seperti banyak bangsawan sebelumnya, Charles lalu bergabung dengan angkatan bersenjata. Awalnya dengan Angkatan Udara Kerajaan (1971), kemudian dengan Angkatan Laut di mana di situ dia naik pangkat untuk memimpin kapal penyapu ranjau HMS Bronington kala itu.
Sebagai seorang pangeran muda, Charles merupakan sosok yang gagah dan menyukai olahraga seperti ski, berselancar, dan scuba diving. Selain itu, dia adalah pemain polo yang tangkas dan menjadi joki di sejumlah balapan kompetitif.
Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta Jumat 9 September 2022: Mampus, Kali Ini Tiada Maaf Bagi Niko
Pada tahun 1979, pamannya yakni Lord Mountbatten yang dia gambarkan sebagai "kakek yang tidak pernah saya miliki", terbunuh dalam peristiwa pemboman oleh Tentara Republik Irlandia (IRA). Kepergian sang paman sangat memengaruhi kehidupannya di kemudian hari.
"Sepertinya fondasi dari semua yang kita sayangi dalam hidup telah terkoyak dan tidak dapat diperbaiki lagi," kata Pangeran Charles usai Lord Mountbatten meninggal dunia, seperti dilansir dari Reuters, Jumat, 9 September 2022.
Saat meninggalkan Angkatan Laut pada tahun 1976, Charles mencari peran barunya dalam kehidupan publik karena tidak ada pekerjaan konstitusional yang jelas untuk ahli waris.
"Itulah yang membuatnya begitu menarik, menantang, dan tentu saja rumit," katanya tentang perannya dalam sebuah film dokumenter untuk mengenang ulang tahunnya yang ke-70.
Namun, bagi banyak orang di Inggris dan sekitarnya, Charles akan selalu dikaitkan dengan pernikahannya yang gagal dengan Lady Diana Spencer dan perselingkuhannya dengan Camilla Parker Bowles yang kini menjadi istrinya.
Ketika Charles dan Diana menikah pada tahun 1981 di depan pemirsa televisi global yang berjumlah sekitar 750 juta orang, di mana Diana tampaknya merupakan pilihannya yang sempurna.