Namun Lizz Truss yang telah menyatakan mundur menyebut akan tetap menjadi perdana menteri hingga terpilihnya pemimpin baru partai konservatif sekaligus perdana menteri baru Inggris.
Dikutip dari Reuters, masa jabatan Lizz Truss merupakan yang terpendek dan paling kacau dari setiap Perdana Menteri Inggris.
Dia ‘dipaksa’ mundur setelah program ekonominya menghancurkan reputasi negara untuk stabilitas keuangan dan membuat banyak orang lebih miskin.
Pasca pengunduran diri Lizz Truss, Partai Konservatif yang menguasai sebagian besar parlemen akan memilih pemimpin baru pada 28 Oktober 2022.
Setidaknya ada tiga kandidat terkuat sebagai pengganti Lizz Truss, yakni mantan menteri keuangan Rishi Sunak, Penny Mordaunt, dan Boris Johnson yang sebelumnya juga sempat menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris.
Setiap kandidat akan membutuhkan dukungan dari 100 anggota parlemen, dan jika hanya satu kandidat yang melewati ambang batas itu pada pukul dua siang di hari Senin mendatang, ia secara otomatis akan menjadi perdana menteri.***