Kemenkes Tambahkan 3 Jenis Vaksin Rutin Lengkap, Ini Alasannya Menurut Menkes Budi

- 24 April 2022, 09:46 WIB
Menteri Kesehatan Budi Sadikin.
Menteri Kesehatan Budi Sadikin. /Dokumentasi Setkab

FLORES TERKINI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambahkan tiga jenis vaksin ke dalam program imunisasi rutin lengkap, yaitu PCV, Rotavirus, dan HPV.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan penambahan jenis vaksin tersebut untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak.

Menkes Budi mengatakan, sebelumnya ada 11 jenis vaksin yang masuk program imunisasi rutin lengkap.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks, Vaksin Booster Covid-19 Dapat Menyebabkan AIDS karena Mengandung Lentivirus

Dalam 15 bulan pertama dirinya menjabat sebagai Menteri Kesehatan, ia melihat bahwa intervensi kesehatan yang lebih murah dan lebih efektif itu kalau dilakukan di hulu dengan imunisasi.

Budi mengamati bahwa ada dua problem besar di Indonesia, pertama adalah kematian ibu, dan kedua kematian anak.

Kematian ibu di Indonesia banyak diakibatkan oleh kanker, yakni kanker serviks dan kanker payudara.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming SCTV 24 April 2022, Cek Jam Tayang Liga Inggris Liverpool vs Everton

Sementara kematian anak paling banyak diakibatkan oleh infeksi dan yang paling tinggi adalah diare dan pneumonia.

“Kita cek ada vaksinnya untuk ibu itu vaksin kanker serviks, (vaksin) yang untuk kanker payudara belum ada. Selanjutnya untuk mencegah pneumonia pada anak dengan menggunakan vaksin PCV dan diare ada vaksin rotavirus,” katanya pada konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia di gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat 22 April 2022, dikutip dari kemkes.go.id.

Secara spesifik, vaksin PCV bertujuan untuk mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus.

Baca Juga: CEK FAKTA: Cara Mengatasi Corona Varian Baru BA.2 dan XE, Sinar Matahari dan Ivermectin Solusinya

Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota.

Sementara vaksin HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita.

Ketiga vaksin tersebut akan menjadi bagian dari imunisasi rutin lengkap yang dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans 7 Minggu 24 April 2022, Nonton Top Speed dan MotoGP 2022

Vaksinasi HPV sebelumnya sudah dilakukan di sejumlah kabupaten/kota, di antaranya Yogyakarta.

Budi melanjutkan vaksinasi HPV sudah dilakukan cukup lama, sehingga vaksinasi HPV harus cepat dilakukan secara masif di seluruh Indonesia karena hasilnya menunjukkan baik atau positif.

“Jadi di daerah-daerah seperti Yogja itu sudah dilakukan dan hasilnya baik. Kita pengen agar ini (vaksinasi HPV) cepat-cepat bisa diluncurkan secara nasional untuk bisa menurunkan kematian ibu yang disebabkan oleh serviks cancer, karena kanker makin lama makin naik kematiannya di Indonesia,” ucapnya.

Baca Juga: Zodiak Karier Besok Senin, 25 April 2022 Aries, Taurus, Gemini dan Cancer: Upaya Anda Mulai Ada Hasilnya

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu, menambahkan bahwa introduksi vaksinasi HPV telah dilakukan di beberapa kabupaten/kota, salah satunya Yogya.

“Itu hasilnya baik mengurangi insiden daripada kanker serviks. Makanya kami perluas tahun ini arahan Pak Menteri untuk menambah di delapan provinsi jadi empat provinsi di Jawa dan Bali, dan tiga provinsi di Sulawesi (Provinsi DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali) yang ditargetkan selesai tahun 2022,” tutur Dirjen Maxi.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah