“Sementara itu di lini akseptor pria, ada 12 akseptor pria yang memutuskan membatasi kelahiran dengan pola MOP, dan 11 lainnya memilih menggunakan kondom,” terang Angelina Lamapaha.
Apa Itu Akseptor?
Dirangkum dari berbagai sumber terpercaya, secara umum akseptor adalah peserta Keluarga Berencana (KB) Pasangan Usia Subur (PUS), di mana salah seorang di antara pasangan itu memilih dan memutuskan menggunakan salah satu cara alat kontrasepsi. Hal ini dilakukan untuk mencegah kehamilan, baik melalui program atau non program.
Akseptor KB menurut sasarannya terbagi menjadi tiga fase, yaitu fase menunda atau mencegah kehamilan, fase penjarangan kehamilan, dan fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan atau kesuburan.
Adapun akseptor KB yang diikuti oleh PUS dapat dibagi menjadi tiga macam. Pertama, akseptor atau peserta KB baru, yaitu PUS yang pertama kali menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan yang berakhir dengan keguguran atau persalinan.
Kedua, akseptor atau peserta KB lama, yaitu peserta yang masih menggunakan kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.
Ketiga, akseptor atau peserta KB ganti cara, yaitu peserta KB yang ganti pemakaian dari suatu metode kontrasepsi ke metode kontrasepsi lainnya.
Akseptor KB lebih disarankan untuk PUS dengan menggunakan alat kontrasepsi. Pada PUS inilah yang lebih berpeluang besar untuk menghasilkan keturunan dan dapat meningkatkan angka kelahiran.***